Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Bersih Bukit Asam Melonjak 231 Persen, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 07/03/2022, 14:07 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bukit Asam (PTBA) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 7,91 triliun pada 2021, atau naik signifikan 231 persen dari capaian tahun 2020 sebesar Rp 2,39 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, kenaikan laba bersih ditopang oleh pendapatan usaha perseroan yang tumbuh 69 persen mencapai Rp 29,2 triliun di tahun 2021 dibanding periode sebelumnya Rp 17,3 triliun.

Perseroan juga mencatatkan kenaikan total aset sebesar 50 persen dari Rp 24.06 triliun pada Desember 2020 menjadi Rp 36,12 triliun pada Desember 2021.

“Pencapaian tersebut juga tidak lepas dari pemulihan ekonomi global dan kenaikan harga komoditas yang mendorong naiknya permintaan atas batu bara,” kata manajemen dalam siaran pers, Senin (7/3/2022).

Baca juga: Viral di Medsos, Pembeli Kena Tipu Ratusan Juta Rupiah di Diler Honda, Ini Kata Manajemen

Per 31 Desember 2021 harga batu bara menunjukkan penguatan dibanding tahun sebelumnya dengan rata-rata harga batu bara indeks Newcastle sebesar 137,28 dollar AS per ton, dan Indeks Harga Batu Bara Thermal Indonesia (Indonesian Coal Index/ICI) dengan rata-rata 95,05 dollar AS per ton.

Pada tahun 2021, produksi batu bara perseroan mengalami kenaikan 21 persen dari tahun sebelumnya menjadi 30,04 juta ton. Volume angkutan batu bara juga mengalami kenaikan menjadi 25,4 juta ton atau naik 7 persen dari tahun 2020.

Kenaikan produksi dan volume angkutan batu bara ini diikuti dengan kenaikan volume penjualan batu bara. di tahun 2021, perseoran berhsil menjual batu bara sebesar 28,37 juta ton atau naik 9 persen dari tahun sebelumnya dengan rasio penjualan domestik 57 persen, dan ekspor 43 persen.

“Kenaikan penjualan tidak lepas dari strategi manajemen dalam mengoptimalan peluang pasar ekspor ke beberapa negara seperti China, Taiwan, Filipina, India, Jepang dan Vietnam,” kata  manajemen.

Pada 2022, perseoran menargetkan produksi batu bara menjadi 36,41 juta ton atau naik 21 persen dari realisasi tahun sebelumnya sebesar 30,04 juta ton. Target angkut pada 2022 juga ditingkatkan menjadi 31,5 juta ton naik 24 persen dari realisasi angkutan tahun 2021 sebesar 25,42 juta ton.

Baca juga: Kopi Cleng, Kopi Bapak, Kopi Jantan Masih Dijual di Shopee, Ini Kata Shopee

Untuk volume penjualan batu bara 2022, perseroan menargetkan peningkatan menjadi 37,1 juta ton atau naik 31 persen dari realisasi penjualan batu bara tahun 2021 sebesar 28,37 juta ton.

Sebagai informasi, saat ini PTBA tengah menggarap Proyek Strategis Nasional (PSN) mencakup Hilirisasi Gratifikasi Batu Bara di Tanjung Enim dan Kawasan Industri - Bukit Asam Coal Based Industrial Estate (BACBIE). PSN ini mendaptangkan investasi asing dari APCI sebesar 2,3 miliar dollar AS atau setara dengan 32,9 triliun.

PTBA juga tengah mengembangkan PLTU Mulut Tambang Sumsel - 8 yang juga merupakan proyek strategsi dengan nilai investasi mencapai 1,68 miliar dollar AS. PLTU ini merupakan proyek 35.000 MW dan dibangun oleh PTBA melalui PT Huadian Bukit Asam Power (PT HBAP) sebagai independent power producer (IPP).

Pengembangan PLTS juga tengah berjalan yakni PLTS di Bandara Soekarno Hatta yang bekerja sama dengan PT Angkasa Pura II (Persero). PTBA juga tengah mengembangkan kendaraan operasional tambang berbasis listrik yang bekerja sama dengan PT Industri Kereta Api (Persero). Selanjutnya, PTBA juga tengah dalam pengembangan pembangkit listrik tenaga uap di kawasan ekonomi khusus bekerja sama dengan PT Bintan Alumina Indonesia (BAI).

Baca juga: Ini Penyebab Harga Minyak Goreng Masih Belum Merata

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com