Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Konsumen Kena Tipu Oknum Sales, Honda: Transaksi Harus Ditransfer ke Rekening Diler

Kompas.com - 07/03/2022, 14:30 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen PT Honda Prospect Motor buka suara terkait adanya kasus penipuan di salah satu dilernya, yakni diler Honda MT Haryono, Jakarta.

Kasus penipuan ini dikuak oleh sang korban, YS, melalui unggahan di akun Instagram pribadinya. Dalam narasinya, YS mengaku ditipu oleh oknum sales dan mentransfer sejumlah dana untuk booking fee ke rekening atas nama Dedi.

Adapun Dedi diperkenalkan oleh sales penipu bernama Ruhan sebagai supervisornya di Honda MT Haryono.

Baca juga: Viral di Medsos, Pembeli Kena Tipu Ratusan Juta Rupiah di Diler Honda, Ini Kata Manajemen

Menanggapi hal itu, Business Innovation and Marketing & Sales Director PT Honda Prospect Motor Yusak Billy meminta calon pembeli lebih berhati-hati. Setiap pembelian harus ditransfer langsung ke rekening diler, bukan ke rekening perseorangan.

"Untuk edukasi calon pembeli lainnya agar tidak terulang lagi kasus, bahwa setiap proses transaksi harus dipastikan ditransfer ke rekening diler," kata Yusak Billy ketika dihubungi Kompas.com, Senin (7/3/2022).

Dia menuturkan, transfer langsung ke rekening diler dilakukan agar dananya benar-benar masuk ke rekening resmi sehingga tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Transfer ke rekening diler harus dilakukan meski sales bersikeras meminta transfer ke rekening pribadi atau perseorangan dengan alasan apa pun.

"Harus dipastikan ditransfer ke rekening diler walaupun ada permintaan ataupun tawaran dari Sales consultant kami untuk transfer ke rekeningnya, atau rekening pribadi lainnya," beber Yusak.

Baca juga: Dampak Perang Rusia-Ukraina, Harga Minyak Bisa Tembus 200 dollar AS, Emas Rp 1,15 Juta Per gram

Sementara itu, atas kasus yang sudah terjadi, manajemen masih terus berkomunikasi dengan diler Honda MT Haryono.

"Intinya kami sedang kami follow up. Kami pasti selalu berusaha agar setiap konsumen selalu mendapatkan layanan terbaik dari diler. Jika terjadi kasus seperti ini, tentu kami akan melakukan komunikasi dengan diler untuk menyelesaikan masalahnya," beber dia.

Kronologi kejadian

YS mengaku, cerita bermula pada 5 Februari 2022 ketika membuka situs OLX. Di situs itu, YS menemukan iklan mobil honda yang melampirkan nomor telepon sales. Dia pun menghubungi sales melalui WhatsApp.

Setelah itu, sales yang bernama Ruhan itu meminta YS datang ke showroom di daerah MT Haryono. Kemudian pada pukul 10.00 WIB, YS mendatangi Honda MT Haryono dan Ruhan sudah menunggunya di dalam. Berdasarkan cerita YS, Ruhan menggunakan atribut lengkap Honda, bahkan memiliki kartu nama.

Kemudian, dia diantar melihat-lihat Honda Brio hitam dan abu tua. Setelah menyetujui untuk membeli unit tersebut, YS dijanjikan mendapat diskon Rp 10 juta.

Baca juga: Daftar 21 Nama Calon Anggota Dewan Komisioner OJK yang Diserahkan ke Jokowi

Ruhan lantas menyarankan YS untuk mentransfer booking fee Rp 10 juta ke rekening Dedi yang diperkenalkan sebagai supervisor karena area kasir tutup mengingat pertemuan berlangsung pada hari Minggu.

Ruhan memberikannya bukti pembayaran atau kuitansi lengkap dengan cap tinta biru di dalam kuitansi itu. Lalu, Ruhan meminta YS untuk mentransfer uang lagi Rp 37 juta agar unit bisa dikirim pada hari Kamis. Dia pun mengirim uang Rp 134 juta ke rekening tersebut.

Yunita mengaku tidak curiga lantaran transaksi dilakukan di dalam diler dan dilengkapi dengan Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) dan bukti kuitansi. Selang kejadian itu, Ruhan pun tidak bisa dihubungi.

Ketika data diri sales penipu tersebut diselidiki, seperti KTP dan KK, datanya tidak terdaftar dalam Dukcapil.

"Ketika mediasi pun pihak Honda MTH mengatakan bahwa itu bukan karyawan resmi, baru training 2 minggu, ID card dileher palsu, kartu nama nyetak sendiri. Bagaimana bisa ini terjadi di dalam dealer resmi? Kemudian masalah SPK palsu yang saya bawa pulang dari dealer, bagaimana ini bisa terjadi?," tulis YS dalam unggahannya.

Baca juga: Kabar Gembira, Tarif KRL Tidak Jadi Naik pada 1 April 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com