Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Rusia-Ukraina Kerek Harga Batu Bara Acuan Maret ke Level 203 Dollar AS

Kompas.com - 08/03/2022, 06:20 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga batu bara acuan (HBA) melonjak seiring meningkatnya eskalasi ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina, yang telah membuat harga batu bara di pasar global melambung tinggi.

Kementerian ESDM pun menetapkan HBA pada Maret 2022 sebesar 203,69 dollar AS per ton. Nilai itu naik 15,31 dollar AS per ton dari Februari 2022 yang sebesar 188,38 dollar AS per ton.

Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi menjelaskan, perang antara Rusia dan Ukraina menyebabkan ketidakpastian pada pasokan gas, sehingga negara-negara Eropa mulai beralih ke batu bara.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Diprediksi Bikin Indonesia Untung, Harga Batu Bara hingga Nikel Bakal Melambung

Sebagai informasi, Rusia merupakan salah satu produsen gas terbesar di dunia, sementara pasokan gas Eropa paling banyak disuplai oleh negara yang dipimpin Vladimir Putin tersebut.

"Konflik ketegangan geopolitik yang terjadi di Eropa Timur antara Rusia dan Ukraina menyebabkan ketidakpastian pada pasokan gas. Negara-negara Eropa bahkan mulai beralih ke batu bara sebagai sumber energi," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (8/3/2022).

HBA sendiri merupakan harga yang diperoleh dari rata-rata Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt's 5900 pada bulan sebelumnya, dengan kualitas yang disetarakan pada kalori 6322 kcal/kg GAR, total moisture 8 persen, total sulphur 0,8 persen, dan ash 15 persen.

Terdapat dua faktor turunan yang memengaruhi pergerakan HBA yaitu, supply dan demand. Pada faktor turunan supply dipengaruhi oleh season (cuaca), teknis tambang, kebijakan negara supplier, hingga teknis di supply chain seperti kereta, tongkang, maupun loading terminal.

Sementara untuk faktor turunan demand dipengaruhi oleh kebutuhan listrik yang turun berkorelasi dengan kondisi industri, kebijakan impor, dan kompetisi dengan komoditas energi lain, seperti LNG, nuklir, dan hidro.

"Nantinya, HBA bulan Maret ini akan dipergunakan pada penentuan harga batu bara pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB Vessel)," kata Agung.

Baca juga: Daftar Perusahaan Global yang Pilih Hengkang dari Rusia, Protes Invasi ke Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com