Oleh: Frangky Selamat
JIKA ditelusuri, sekolah bisnis atau fakultas ekonomi dan bisnis atau apapun namanya memiliki peserta didik paling banyak di Indonesia.
Mungkin alasan positif yang bisa dikemukakan adalah minat kalangan muda untuk menjadi pebisnis amat besar atau niat berkecimpung di dalam dunia bisnis begitu kuat karena dibutuhkan sehingga mudah terserap dunia usaha.
Ada alasan kurang bagus yang lain seperti dianggap mudah lulus, tidak berat mengikuti proses pembelajaran dan mengganggap remeh materi yang disampaikan.
Karena memandang remeh, maka bermunculan pandangan berbisnis yang dianggap benar secara praktik, tetapi justru menyesatkan kalangan muda.
Banyak pandangan berbisnis yang digali dari praktik sehari-hari yang dianggap benar karena memperlihatkan contoh sukses, walau bersifat jangka pendek dan keberlanjutannya pun dipertanyakan.
Sebagian kalangan muda yang suka silau dengan contoh-contoh instan yang dipandang berhasil kerap terjebak dalam pemikiran keliru.
Sebanyak lima hal dibahas berikut ini, yang mudah-mudahan saja bisa menyadarkan bagi mereka yang selama ini begitu meyakini, mendalami, bahkan menjalankannya dengan penuh keyakinan.
Pertama, modal berbisnis yang utama dan pertama adalah finansial.
Jika kalangan muda ditanya apa yang akan mereka kerjakan untuk memulai bisnis? Jawabannya hampir seragam: menyiapkan modal finansial. Seolah hanya dengan modal keuangan saja, bisnis sudah bisa dibangun dan dijalankan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.