Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati Customer Care Palsu di Dunia Maya, Jangan Sampai Hal Ini Menimpa Kamu!

Kompas.com - 08/03/2022, 13:11 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kewaspadaan di dunia maya harus selalu tinggi, apalagi bila menyangkut uang. Lengah sedikit, uang pun bisa raib.

Seperti yang terjadi pada seorang nasabah bank BUMN yang mengaku ditipu oleh akun twitter customer care abal-abal. Dia pun harus kehilangan dana hingga Rp 99 juta.

Korban menceritakan kisahnya melalui Twitter. Hingga artikel ini dibuat, cuitannya sudah disukai 4.714 orang dan re-tweet lebih dari 20.000 pengguna.

"Kemarin aku kena penipuan dan pembobolan rekening Mandiri, total kerugianku mencapai kurleb (kurang lebih) Rp 99 juta," tulis korban, @twingkletaekook, dikutip Kompas.com, Selasa (8/3/2022).

Baca juga: Cerita YS Tertipu Sales di Diler Honda, Tak Curiga Transfer Uang karena Pelaku Punya ID Card, Beri Bukti SPK dan Kuitansi

Dia menceritakan, dirinya baru menjadi korban penipu Logam Mulia (LM) 10 gram. Lalu, korban membuat laporan via Flip melalui email. Karena tidak mendapat jawaban, korban pun mencuit dan mention Flip melalui Twitter, yang dibalas oleh customer care palsu mengatasnamakan Flip.

Layanan pengaduan palsu tersebut meminta korban menghubungi via WhatsApp. Setelah dihubungi, orang yang mengaku customer care Flip itu meminta korban mengisi link Mandiri Care karena korban mentransfer dana dari Bank Mandiri.

"Saya agak sketchy juga, kenapa ya saya disuruh isi itu. Dan saya kirimkan foto kepolisian dan KTP juga. Terus kemudian saya mencari lah mandiri care via twt," beber korban.

Setelah mencari akun Mandiri Care via Twitter, korban kemudian menghubungi pihak Mandiri Care, yang lagi-lagi adalah penipu mengatasnamakan Mandiri Care. Penipu itu kemudian meminta korban mengklik sebuah link dan mengisi data yang dibutuhkan.

Singkat cerita, aplikasi Livin by Mandiri miliknya beralih ke penipu tersebut. Akhirnya korban mengalami kerugian hingga Rp 99 juta.

Menanggapi hal ini, korban langsung melapor ke Bank Mandiri dan memblokir semua rekening maupun kartu kredit Bank Mandiri. Keesokan harinya, korban mendatangi Polres setempat untuk melapor kejadian yang menimpanya.

"Jujur saya kalut gimana mungkin orang biasa seperti saya kena scam yang jumlahnya sangat besar," ucap korban.

Adapun PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang dihubungi Kompas.com belum bisa memberikan tanggapan apapun mengenai peristiwa tersebut. Pihak humas bank pelat merah itu mempersilakan untuk menggunakan jawab dari akun Twitter MandiriCare.

Layanan Mandiri Care @mandiricare sendiri sempat membalas aduan korban melalui balasan di tweet tersebut.

Mandiri Care mengingatkan para nasabah untuk tidak memberikan data rahasia. Pun mengingatkan bahwa akun resmi Bank Mandiri memiliki centang biru (verified) yang terletak di sebelah kanan nama akun.

"Mohon berhati-hati dan tidak memberikan data rahasia. Sebagai informasi, akun resmi Bank Mandiri terdapat centang biru (verified) yang hanya terletak di sebelah kanan nama akun dan bukan dalam gambar profile picture. Semoga sehat selalu," tulis @mandiricare.

Baca juga: Bunga 3 Persen hingga Juni, Simak Syarat Pengajuan KUR Mandiri 2022

Memang, penipuan mengatasnamakan bank tertentu kerap terjadi. Metode penipuan yang digunakan biasanya social engineering, yakni dengan membalas keluhan dari korban seolah sebagai akun resmi bank tersebut.

Jika tidak berhati-hati, korban secara tidak sadar bisa mengikuti permintaan pelaku dengan mengisi link tertentu dan menyerahkan data pribadi.

Pihak bank selalu menegaskan, untuk tidak memberikan data pribadi seperti PIN rekening, nomor kartu ATM, kode OTP, user ID, PIN, nomor CVV kartu kredit, dan data perbankan lainnya yang berpotensi tinggi disalahgunakan.

Baca juga: Pembelajaran Kasus Calon Konsumen Tertipu di Diler Honda: Jangan Kirim Uang ke Rekening Perseorangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com