Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Logam Mulia Berpotensi Terus Naik Hingga Akhir Tahun, Ini Pemicunya

Kompas.com - 08/03/2022, 21:31 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga komoditas logam mulia kompak catatkan rekor tertinggi. Perang Rusia dan Ukraina masih menjadi pemicu kenaikan harga komoditas tersebut.

Berdasarkan Bloomberg, Selasa (8/3/2022), harga emas spot sentuh level tertinggi sejak Agustus 2020 di 2.006 dollar AS per ons troi. Secara year to date (ytd) harga emas spot naik sekitar 10 persen.

Kompak, harga logam mulia lain juga naik. Bahkan, harga paladium kontrak pengiriman Juni juga sentuh harga tertinggi sejak lebih dari lima tahun lalu di 3.015 dollar AS per ons troi. Harga paladium naik 58 persen ytd.

Kenaikan harga juga terjadi pada platinum sebesar 19,3 persen ytd menjadi 1.150 dollar AS per ons troi untuk kontrak pengiriman April. Harga platinum tersebut juga jadi rekor tertinggi sejak Juni 2021.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Kerek Harga Batu Bara Acuan Maret ke Level 203 Dollar AS

Tidak ketinggalan harga perak juga mencetak rekor sejak Juli 2021 di 26,45 dollar AS per ons troi. Harga silver naik 13 persen ytd.

Sementara, harga jual emas keluaran PT Aneka Tambang Tbk (Antam) naik ke Rp 1.019.000 per gram. Secara ytd harga jual emas Antam naik 8,6 persen. Namun, jika menghitung dari selisih harga buyback, harga emas Antam masih menurun 1,27 persen ytd.

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf memproyeksikan, harga paladium akan lanjut menguat paling tinggi di antara komoditas logam mulia. Target harga dari Alwi untuk paladium pada akhir tahun ini berpotensi menyentuh 3.715 dollar AS per ons troi.

Dengan melihat Rusia dan Ukraina belum terjadi win-win solution hingga saat ini, Alwi memproyeksikan harga emas masih dalam tren naik. Maklum, ketika ketegangan belum mereda, emas akan diburu sebagai aset safe haven.

Sementara, adanya perang Rusia dan Ukraina menjadi pertimbangan bagi The Fed untuk tidak terlalu agresif dalam menaikkan suku bunga.

Alhasil, Alwi memproyeksikan koreksi pada harga emas akibat sentimen kenaikan suku bunga AS tidak akan lantas membuat harga emas turun dalam karena pelaku pasar sudah priced in.

Di akhri kuartal I-2022, Alwi memproyeksikan harga emas naik ke 2.070 dollar AS per ons troi. Jika level tersebut terlewati maka harga emas berpotensi menguat ke 2.100-2.150 dollar AS di akhir tahun ini.

Senada, Analis Monex Investindo Futures Faisyal memproyeksikan di akhir kuartal I-2022 harga emas berpotensi naik ke 2.050 dollar AS per ons troi.

Baca juga: Bitcoin dkk Melemah Tertekan Kekhawatiran Kenaikan Harga Miyak, Simak Harga Kripto Hari Ini

Di satu sisi, Faisyal mengatakan, risiko penurunan harga komoditas logam mulia berpotensi terjadi bila, pertama, perang Eropa Timur usai.

Kedua, inflasi tinggi membuat para bank sentral global berlomba menaikkan suku bunga acuan mereka. Faisyal memproyeksikan harga emas di akhir tahun berpotensi terkoreksi ke 1.900 dollar AS per ons troi.

Sementara, faktor yang menggerakkan harga emas Antam sama dengan emas dunia. Dalam jangka pendek Alwi memproyeksikan harga emas Antam naik ke Rp 1.056.000 dan untuk jangka panjang harga naik ke sekitar Rp 1.100.000.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com