Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG dan Rupiah Melaju Positif di Awal Perdagangan

Kompas.com - 09/03/2022, 09:26 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (9/3/2022). Penguatan juga terjadi pada kurs rupiah di perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.13 WIB, IHSG berada pada level 6.850,34 atau naik 36,15 poin (0,53 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya pada level 6.814,18.

Sebanyak 241 saham melaju di zona hijau dan 170 saham di zona merah. Sedangkan 161 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 2,5 triliun dengan volume 2,8 miliar saham.

Bursa Asia hijau dengan kanaikan Nikkei 0,7 persen, Shanghai Komposit 0,15 persen, Strait Times 0,9 persen, dan Hang Seng Hong Kong 0,01 persen.

Baca juga: Penumpang Pesawat Wajib Tunjukkan Aplikasi PeduliLindungi kepada Petugas

Sedangkan Wall Street ditutup merah dengan penurunan Dow Jones Industrial Average (DJIA) 0,56 persen, S&P 500 melemah 0,7 persen, dan Nasdaq Komposit turun 0,2 persen.

Sebelumnya, Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengungkapkan, berdasarkan analisa teknikal, saat ini IHSG memiliki peluang bergerak melemah terbatas dan ditradingkan pada level 6.775-6.890. Namun secara sentimen, ada potensi penguatan akan terjadi pada hari ini.

“Ada potensi bahwa pasar saham dan obligasi akan mencoba untuk rebound hari ini, setelah mengalami koreksi yang cukup dalam khususnya di dalam pasar obligasi. Rebound ini akan menjadi sebuah riak sebelum terjadinya penurunan kembali secara teknikal analisa,” ujar Maximilianus dalam rekomendasinya.

Baca juga: Dari Wamenlu hingga Mantan Dirut Bursa Efek, Ini Daftar Calon Bos OJK

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir Bloomberg, pukul 09.06 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.365 per dollar AS, atau naik 31 poin (0,22 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.396 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah terjadi karena sentimen positif pagi ini. Rusia mengumumkan hari tenang untuk tanggal 9 Maret sebagai langkah memberikan jalan bagi sipil meninggalkan Ukraina.

“Pengumuman tersebut menjadi sentimen positif bagi pasar pagi ini terhadap aset berisiko,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Walau demikian, invasi Rusia masih menjadi kekhawatiran pelaku pasar. Perang dan sanksi ekonomi telah mendorong harga komoditas terutama komoditas energi melonjak sehingga terjadi potensi kenaikan inflasi yang bisa menekan pertumbuhan ekonomi. Terakhir AS menerapkan kebijakan pelarangan impor minyak mentah dan gas dari Rusia.

Ariston memprediksi rupiah hari ini akan bergerak menguat pada kisaran Rp 14.360 per dollar AS sampai dengan Rp 14.420 per dollar AS.

Baca juga: Erick Thohir Bertemu Tony Blair, Bahas Peran dan Kontribusi BUMN dalam Presidensi G20

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com