Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Uno Ajak Arab Saudi Bangun Kereta Gantung di Puncak

Kompas.com - 09/03/2022, 09:43 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengajak pemerintah Arab Saudi membangun kereta gantung di kawasan Puncak Bogor.

Hal ini diungkapkan dalam sebuah video singkat di Instagram Sandiaga pada Selasa malam (8/3/2022). Dalam video itu, Sandiaga berbincang dengan Duta Besar Arab Saudi Syekh Essam bin Abed Al-Thafaqi.

“Yang mulia, ini adalah pemandangan sunset di Kawasan Puncak, kami (berencana) membangun kereta gantung, dan juga model baru transportasi yang ramah lingkungan, seperti kendaraan listrik dan ecotourism yang akan kami pasarkan bersama dengan bagian Selatan Saudi,” kata Sandiaga.

Baca juga: Puncak Sering Macet, Sandiaga Uno Usul Ada Kereta Gantung

Sandiaga mengatakan, Puncak juga merupakan salah satu destinasi favorit bagi wisatawan mancanegara, khususnya dari Arab Saudi. Maka dari itu, menyambut kunjungan Syekh Essam bin Abed Al-Thafaqi, tidak sia-siakan untuk mengajak Pemerintah Arab Saudi agar bisa berinvestasi mengembangkan destinasi ekowisata di Bogor.

“Itulah pariwisata yang menuntungkan bagi kita semua, jika (warga) Saudi berwisata ke Puncak, maka kita ke Saudi untuk Umrah. Kesempatan ini saya tidak sia-siakan untuk mengajak Pemerintah Arab Saudi berinvestasi mengembangkan destinasi ekowisata di Bogor, termasuk berinvestasi di transportasi ramah lingkungan seperti kereta gantung,” kata dia.

Melalui investasi tersebut Sandiaga berharap, akan memicu kebangkitan ekonomi dan lapangan kerja khususnya bagi masyarakat Bogor.

“Mari kita sambut ekonomi baru pasca pandemi, yang mengedepankan pada keberlanjutan lingkungan. Kita buka peluang usaha sebanyak-banyaknya dengan semangat kolaborasi dan inovasi,” kata Sandiaga.

Baca juga: Heboh Brand Indonesia Klaim Ikut Paris Fashion Week, Ini Kata Sandiaga Uno

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Work Smart
Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Whats New
Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Whats New
Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Whats New
Kopi Tuku Buka Kedai 'Pop-up' Pertamanya di Korsel

Kopi Tuku Buka Kedai "Pop-up" Pertamanya di Korsel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com