Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fitch Ratings Turunkan Peringkat Utang Rusia ke "Teritori Sampah"

Kompas.com - 09/03/2022, 10:36 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber TASS

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga pemeringkat internasional, Fitch Rating, menurunkan peringkat utang Rusia (sovereign rating/Long-Term Foreign Currency Issuer) masuk ke dalam teritori sampah (junk territory), yakni menjadi C dari sebelumnya B.

Peringkat C menandakan Rusia akan default karena sanksi ekonomi yang dijatuhkan negara barat, seperti AS dan Uni Eropa, serta Singapura akibat invasinya ke Ukraina.

"Peringkat 'C' mencerminkan pandangan Fitch bahwa default Rusia sudah dekat," kata lembaga itu, dikutip dari kantor berita Rusia, TASS, Rabu (9/3/2022).

Baca juga: Pepsi, Coca-Cola, McDonalds, dan Starbucks Setop Operasi di Rusia

Sebelumnya, Fitch sudah menurunkan peringkat utang Rusia menjadi B/Watch Negative pada tanggal 2 Maret 2022. Melihat perkembangannya sejak saat itu, Fitch kembali menurunkan ke C karena kemungkinan terjadi default.

"Dalam pandangan kami, ini melemahkan keinginan Rusia untuk membayar utang pemerintah," sebut Fitch.

Fitch mencatat, jika sanksi ekonomi terus meningkat ditambah pembatasan perdagangan energi ke negara-negara tertentu, ada kemungkinan Rusia merespons dengan tidak membayar kewajiban utang negaranya secara selektif.

"Pada tingkat yang lebih rendah, risiko pengenaan hambatan teknis untuk pembayaran utang, termasuk melalui pemblokiran langsung transfer dana, atau melalui sistem kliring dan penyelesaian, juga sedikit meningkat sejak tinjauan terakhir kami," tutur Fitch.

Baca juga: Rusia Sebut Embargo Minyak oleh Negara Barat Bakal Bawa Bencana bagi Pasar Global

Sebagai informasi, Presiden Rusia Vladimir Putin telah membuat keputusan untuk melakukan operasi militer khusus di Ukraina, sebagai tanggapan atas permintaan Donbass.

Pada 24 Februari, Putin menekankan bahwa Moskow tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina.

Kendati demikian, negara-negara Barat, yakni AS hingga Uni Eropa menanggapi invasi Rusia dengan menjatuhkan sanksi ekonomi. Teranyar Rusia berencana melarang dan membatasi ekspor impor bahan baku tertentu hingga setahun penuh, sampai 31 Desember 2022.

Baca juga: Balas Sanksi Barat, Putin Larang Ekspor-Impor Sejumlah Komoditas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber TASS
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com