Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Menguat di Sesi I, Asing Koleksi Saham ASII, BBRI, dan BBNI

Kompas.com - 09/03/2022, 12:50 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Pada penutupan sesi I perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada Rabu (9/3/2022). Demikian juga dengan mata uang garuda di pasar spot yang menguat.

Melansir RTI, pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG berada pada level 6.869,68 atau naik 55,49 poin atau 0,8 persen dibandingkan penutupan sebelumnya di level 6.814,18.

Sementara itu, terdapat 304 saham yang hijau, 231 saham merah dan 127 saham lainya stagnan. Jumlah transaksi siang ini mencapai Rp 15,8 triliun dengan volume 14,7 miliar saham.

Baca juga: IHSG dan Rupiah Melaju Positif di Awal Perdagangan

Siang ini, Astra International (ASII) catatkan aksi beli bersih tertinggi sebesar Rp 134,4 miliar. Saham ASII menguat 0,8 persen di level Rp 6.300 per saham. Adapun volume perdagangan ASII mencapai 69,3 juta saham dengan total transaksi Rp 440,8 miliar.

Net buy asing tertinggi juga dicatatkan oleh Bank Rakyat Indonesia (BBRI) sebesar Rp 117,6 miliar. BBRI siang ini melesat 3,6 persen di level Rp 4.590 per saham. BBRI mecatatkan total transaksi Rp 475,5 miliar dengan volume 104,5 juta saham.

Menyusul saham Bank Negara Indonesia (BBNI) yang juga catatkan aksi beli bersih tertinggi selanjutnya, sebesar Rp 85,7 miliar. BBNI siang ini naik 2,6 persen di level Rp 7.800 per saham. Total transaksi BBNI siang ini mencapai Rp 196,7 miliar dengan volume 25,2 juta saham.

Aksi jual bersih tertinggi siang ini antara lain Aneka Tambang (ANTM) dan Telkom Indonesia (TLKM) masing-masing sebesar Rp 87,5 miliar dan Rp 61,9 miliar. ANTM siang ini ambles 6,6 persen di level Rp 2.650 per saham, dan TLKM melemah 3,6 persen di level Rp 4.450 per saham.

Baca juga: IHSG Berpeluang Menguat, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Gainers siang ini antara lain, Bumi Serpong Damai (BSDE) yang melesat 6,3 persen di level Rp 1.000 per saham. Kemudian, Japfa (JPFA) yang melonjak 6,11 persen di posisi 1.650 per saham, dan Bank Cetral Asia (BBCA) di posisi Rp 7.850 per saham atau naik 2,6 persen.

Losers siang ini antara lain, Indika Energy (INDY) yang ambles 5,8 persen di level Rp 2.580 per saham, Vale Indonesia (INCO) juga teperosok 2,7 persen di level Rp 6.225 per saham, dan Timah (TINS) di level Rp 1.655 per saham atau turun 2,3 persen.

Bursa Asia mixed dengan kenaikan Nikkei 0,28 persen, dan Strait Times 1,1 persen. Sementara itu, Shanghai Komposit dan Hang Seng Hong Kong melemah 2,5 persen.

Berdasarkan Bloomberg, rupiah pada tengah siang ini bergerak menguat. Pukul 12.02 WIB mata uang garuda berada di level Rp 14.373 per dollar AS atau naik 23 poin (0,16 persen) dibanding sebelumnya Rp 14.396 per dollar AS.

Baca juga: AS Embargo Minyak Rusia, Harga Minyak Dunia Tembus 131 Dollar AS Per Barrel

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com