Mandiri Sekuritas Bukukan Laba Bersih Rp 321 Miliar Sepanjang 2021

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Mandiri Sekuritas mencatatkan kinerja positif sepanjang 2021, terefleksikan dari pertumbuhan signifikan pendapatan usaha dan laba bersih perusahaan.

Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana mengatakan, sepanjang tahun lalu perusahaan berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 1,23 triliun, tumbuh 55 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Baca juga: Mandiri Sekuritas Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi 2022 di Kisaran 5,17 Persen

Pertumbuhan pendapatan tersebut mendongkrak laba bersih Mandiri Sekuritas menjadi Rp 321 miliar, atau melesat 137 persen secara yoy.

"Secara umum memang Mandiri Sekuritas pencapaian untuk tahun 2021 sangat baik. Kita mencatatkan rekor baru dalam sejarah pencapaian revenue maupun net profit di 2021," ujar Oki, dalam konferensi pers virtual, Rabu (9/3/2022).

Baca juga: Ini Cara Tebus Saham Right Issue Lewat Mandiri Sekuritas

Lebih lanjut Oki menyebutkan, kinerja keuangan yang positif itu selaras dengan pertumbuhan di empat lini bisnis utama perusahaan, yakni capital market, investment banking di Indonesia, investment banking di Singapura, dan ritel.

Ke-4 lini bisnis tersebut mengalami pertumbuhan, mulai dari capital market yang tumbuh 58 persen, investment banking di Indonesia tumbuh 68 persen, investment banking di Singapura tumbuh 10 persen, dan ritel tumbuh 56 persen.

"Ini memang terjadi berkat dukungan semua pihak, baik dari Mandiri Group maupun tim Mandiri Sekuritas, serta klien dan nasabah yang terus memberikan apresiasi dan kepercayaan kepada Mandiri Sekuritas," tutur Oki.

Baca juga: Mandiri Sekuritas Tawarkan Sukuk Ritel dengan Imbal Hasil 5,10 Persen Per Tahun

Pada kesempatan yang sama, Direktur Operations Mandiri Sekuritas Heru Handayanto menjelaskan, kinerja bisnis yang kuat tersebut didukung oleh berhasilnya transaksi-transaksi, baik advisory maupun capital market.

Tercatat sepanjang tahun 2021, Mandiri Sekuritas berhasil menjadi underwriter untuk 6 initial public offering (IPO), 6 rights issue, 41 penerbitan obligasi rupiah, 11 obligasi global, dan 18 transaksi advisory/M&A.

Adapun untuk tahun ini, Mandiri memiliki 4 fokus strategi bisnis, yakni memperkuat lini bisnis yang ada, memaksimalkan pertumbuhan bisnis ritel melaui pelayanan digital untuk para nasbah, mengoptimalkan solusi keuangan bagi para klien dan nasabah, serta memperkuat posisi pasar modal di Indonesia dan regional.

"Kita salah satu market leader di regional melalui Mandiri Securities Singapore," ucapnya.