Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkat Pengangguran Perempuan di Indonesia Saat Pandemi Masuk Level Tertendah

Kompas.com - 09/03/2022, 19:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga, menggarisbawahi pentingnya kolaborasi yang lebih kuat antara semua pihak untuk mempercepat kemajuan pemberdayaan perempuan.

Dia mengatakan, butuh komitmen dari perusahaan – perusahaan untuk menerapkan pentingnya kesetaraan gender.

Menurutnya, ketidaksetaraan gender sifatnya sangat kompleks karena disebabkan budaya patriarki yang sudah berlangsung selama berabad-abad.

Baca juga: Tiga Perempuan Indonesia Raih Lazada Forward Woman Award 2022

 

Perempuan melakukan lebih banyak pekerjaan rumah tangga dan perawatan dan pengasuhan tak berbayar.

“Perempuan kehilangan pekerjaan lebih banyak dibanding laki-laki selama krisis. Tingkat pengangguran terbuka perempuan di Indonesia telah meningkat menjadi 6,5 persen dari 5,2 persen sebelum pandemi, yang merupakan level terendah dalam 5 tahun terakhir. Kami mengapresiasi perusahaan-perusahaan di Indonesia yang telah menandatangani prinsip-prinsip pemberdayaan perempuan,” kata Bintang dalam ‘Ring the Bell for Gender Equality’ yang digelar secara virtual, Rabu (9/3/2022).

Baca juga: Hari Perempuan Internasional, Ini Tiga Kisah Womanpreneur Kembangkan Usaha melalui E-Commerce

Proyeksi saat ini menunjukkan, kesenjangan gender di bidang ekonomi baru akan tertutup 268 tahun lagi. Untuk itu, dibutuhkan sinergi yang kuat antara pemerintah, pemerintah daerah, akademisi, dunia usaha, media maupun masyarakat luas.

“Kami berharap bisa mendukung percepatan, pencapaian kesetaraan gender. Momentum Hari Perempuan Internasional ini, kita dobrak kepercayaan lama yang membatasi ruang gerak perempuan melalui aksi nyata dalam segala akses pembangunan,” ujar dia.

Baca juga: Konsisten Hadirkan Kesetaraan Gender, Gojek Raih Penghargaan UN Women Kategori Reporting & Transparency

Head of Cooperation, EU Delegation to Indonesia and Brunei Darussalam Thibaut Portevin mengungkapkan, berinvestasi pada pemberdayaan perempuan dan memastikan partisipasi ekonomi mereka secara penuh, harus dilakukan oleh sektor bisnis dan masyarakat untuk membangun ekonomi yang kuat.

“Kita tidak dapat mempercepat pemberdayaan ekonomi perempuan, tanpa mengatasi ketidaksetaraan struktural dan diskriminasi,” ujar Portevin.

 

Ajak perusahaan dan dunia usaha di Indonesia untuk membuka jalan kesetaraan gender

Hingga Maret 2022, terdapat 157 penandatangan komitmen Prinsip-Prinsip Pemberdayaan Perempuan (WEPs) di Indonesia. Ketertarikan dari perusahaan untuk menandatangani dan menerapkan WEPs, panduan bagi perusahaan untuk memberdayakan perempuan dan memajukan kesetaraan gender di tempat kerja, tempat usaha, dan komunitas.

Menurut Portevin, perempuan adalah penggerak pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, saat ini Indonesia sedang berfokus pada pemulihan dari pandemi, dan tentunya terbuka kesempatan untuk membangun kembali lebih baik dan lebih cepat dengan belajar dari komitmen dan aksi.

“Kami percaya bahwa sektor bisnis yang bergabung hari ini akan memanfaatkan peluang yang ada untuk menciptakan perubahan yang berani dan berkelanjutan guna mendorong partisipasi perempuan yang penuh dan setara,” tambah dia.

Risa E. Rustam, Director of Finance and Human Resources, Indonesia Stock Exchange mengungkapkan, penciptaan lapangan kerja dan inovasi, peran sektor swasta sangat diperlukan untuk memajukan pemberdayaan ekonomi perempuan dan pembangunan berkelanjutan.

Ia juga selanjutnya mengajak perusahaan dan dunia usaha di Indonesia untuk membuka jalan menuju kesetaraan gender.

“Kami mendorong perusahaan-perusahaan di industri pasar modal untuk terus meningkatkan praktikpraktik baik kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dalam bisnis dengan mengambil tindakan nyata, seperti menerapkan kebijakan yang responsif gender untuk mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan secara substansial menuju bisnis dan masa depan yang lebih berkelanjutan,” tegas Risa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com