Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KAI Gandeng Pertamina NRE Pasang Solar Panel di Stasiun

Kompas.com - 09/03/2022, 20:12 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Pertamina NRE tentang Pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Aset KAI.

MoU ini mencakup kerja sama strategis untuk melakukan studi kelayakan, pengembangan, dan potensi penerapan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Penandatanganan MoU tersebut dilakukan oleh Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo dan Chief Executive Officer Pertamina NRE Dannif Danusaputro di Stasiun Gambir, Jakarta, Rabu (9/3/2022).

Baca juga: Update Persyaratan Naik Kereta Api, Berlaku Mulai 9 Maret 2022

Melalui sinergi BUMN ini, KAI dan Pertamina NRE mendukung program pemerintah menyambut Presidensi G20 Indonesia terkait isu prioritas transisi energi berkelanjutan.

“Komitmen KAI dalam implementasi Environmental, Social and Governance (ESG) Management semakin terlihat nyata, dengan mendukung program pemerintah serta turut andil dalam mengurangi emisi gas rumah kaca 29 persen pada 2030 maupun Net Zero Emission di tahun 2060,” ujar Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo dalam keterangannya, Rabu (9/3/2022).

Pemasangan solar panel di aset KAI

Melalui kerja sama ini, KAI akan melakukan pemasangan rooftop solar panel on grid untuk menunjang kebutuhan daya listrik di stasiun kereta api serta bangunan lainnya yang ada di aset-aset perusahaan.

Penggunaan PLTS di aset KAI ini merupakan bentuk implementasi konservasi energi, efisiensi energi, serta peningkatan pemanfaatan energi surya yang ramah lingkungan.

Baca juga: Kereta Api Kamandaka Beroperasi Lagi, Cek Jadwal dan Harga Tiketnya

Tahun ini diharapkan terdapat 2 pilot project PLTS di lingkungan KAI yang sudah dapat dioperasikan. Ke depannya, KAI juga akan melakukan implementasi rooftop solar panel di stasiun-stasiun dan bangunan aset KAI lain yang memiliki potensi pemasangan PLTS.

Saat ini, pemasangan PLTS telah dilakukan di Stasiun Batang dengan kapasitas sebesar 6 kWp dan di Stasiun Garut dengan kapasitas total sebesar 60 kWp. KAI akan terus menambah jumlah bangunan yang dipasang PLTS dalam mendukung penggunaan green energy.

Potensi energi PLTS di stasiun kereta api

Sebelumnya, telah dilakukan pemetaan terhadap potensi energi PLTS di 70 stasiun KAI yaitu sebesar 2,75 MWh/tahun.

Dengan besarnya potensi EBT tersebut, pengurangan karbon dioksida yang bisa dilakukan adalah sebanyak 179.459.810,6 kg CO2/tahun.

Baca juga: Aturan Perjalanan Tanpa Syarat PCR dan Antigen Resmi Berlaku

Chief Executive Officer Pertamina NRE Dannif Danusaputro menambahkan, penyediaan energi ramah lingkungan di area kerja KAI ini adalah langkah pertama yang strategis untuk melakukan dekarbonisasi.

“Untuk saat ini potensi paling besar adalah penyediaan PLTS. Ke depan potensi lain yang bisa dikerjasamakan antara Pertamina NRE dan KAI adalah pemanfaatan hidrogen, yang saat ini sedang kami kembangkan, untuk kereta api,” bebernya.

Pertamina NRE sendiri telah memasang PLTS di berbagai lokasi baik eksternal maupun internal Pertamina.

Baca juga: Syarat Naik Kapal Laut untuk Orang Dewasa dan Anak-anak

Tahun lalu Pertamina NRE memasang PLTS di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei dengan kapasitas terpasang 2 MWp, PLTS RU IV Cilacap berkapasitas 1,34 MWp, dan PLTS RU II Dumai berkapasitas 2 MWp.

Di samping itu Pertamina NRE juga telah menyediakan PLTS Atap di 129 titik SPBU Pertamina, sehingga total yang telah menggunakan PLTS Atap saat ini mencapai 141 SPBU.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com