Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wall Street Menghijau, Saham Netflix, Starbucks, Microsoft, dan Nike Bangkit

Kompas.com - 10/03/2022, 06:45 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street menghijau pada penutupan perdagangan Rabu (9/3/2022). Penguatan ini terjadi, seiring dengan meredanya kekhawatiran pasar akan lonjakan harga komiditas, terutama minyak mulai mereda.

Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 653,61 poin atau 2 persen menjadi 33.286,25. Kenaikan DJIA, ditopang oleh saham saham – saham, Salesforce 5,7 persen, American Express 5,3 persen, Starbucks 4,3, dan Nike 4,7 persen.

Baca juga: Mendag: Minyak Goreng Curah Hanya Diperuntukkan Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

S&P 500 juga naik 2,6 persen atau 107,17 poin menjadi 4.277,88, dan menjadi hari terbaiknya sejak Juni 2020. Sementara indeks acuan saham–saham teknologi Nasdaq Composite menguat paling tinggi yakni 3,6 persen di posisi 13.255,55, dan sekaligus menjadi kenaikan tertinggi sejak November 2020.

Melansir CNBC, harga minyak yang mulai turun tajam di perdagangan sore, memberikan dorongan ekstra pada saham–saham di Wall Street. Minyak mentah WTI jatuh lebih dari 12 persen, atau 15 dollar AS, menjadi 108,7 dollar AS per barel.

Sementara itu, patokan international untuk minyak mentah Brent, turun 13 persen atau 16,8 dollar AS menjadi 111,1 dollar AS per barel.

Sementara harga minyak mulai turun, produk energi dan pertanian khususnya, telah melambung lebih tinggi di tengah pertempuran di Ukraina, demikian juga dengan logam juga telah membukukan keuntungan besar.

Komoditas seperti perak, tembaga, dan platinum menunjukkan penurunan harga yang lebih rendah. Gandum berjangka turun tajam, namun paladium melanjutkan kenaikannya.

Baca juga: Minyak Dunia Tembus 130 Dollar AS, Pertamina: Harga Pertalite Tidak Naik

"Pasar ekuitas merespon perubahan harga komoditas, yaitu minyak. Perdagangan akan terus bergejolak dan reli ketika harga mulai turun. Tetapi secara keseluruhan prospek harga minyak dan non-energi yang tetap sangat tinggi memberikan angin segar secara keseluruhan pada prospek kegiatan ekonomi dan pasar ekuitas," kata Kathy Bostjancic, kepala ekonom AS di Oxford Economics.

Saham teknologi juga menunjukkan respon positif dengan kanaikan saham Netflix 5 persen, Microsoft 4,6 persen, Meta Platforms dan Alphabet masing-masing naik 4,3 persen dan 5 persen. Kenaikan juga terjadi pada saham – saham transportasi, seperti Carnival Corp naik 8,8 persen, dan United Air Lines 8,3 persen.

Harga Treasury turun dan imbal hasil naik karena investor keluar dari obligasi sebagai bentuk antisipasi gejolak pasar di tengah perang Ukraina. Treasury AS tenor 10 tahun naik sekitar 5 basis poin menjadi 1,93 persen.

Saham perbankan juga bergerak menguat karena kenaikan imbal hasil Treasury AS. Saham Bank of America naik 6,4 persen, Wells Fargo 5,8 persen, dan Goldman Sachs 3,8 persen.

Baca juga: Pemerintah Pertimbangkan Naikkan Tarif Royalti Batu bara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com