Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Transformasi Digitalisasi Pasar dan UMKM, Youtap Luncurkan Program Ini

Kompas.com - 10/03/2022, 15:12 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Youtap menghadirkan Mitra Usaha Youtap sebagai program digital yang end-to-end dan all-in-one untuk pelaku usaha dari memulai usaha, mengelola usaha, menerima pembayaran non-tunai, hingga menjalankan promosi dan pemasaran.

Program ini juga untuk mendukung fase pemulihan transformatif yang digagas oleh Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia pada perluasan pasar dan digitalisasi UMKM di tahun 2022.

CEO Youtap Indonesia Herman Suharto mengatakan, pihaknya selama dua tahun perjalanan Youtap, secara aktif mendengarkan berbagai aspirasi dan melakukan riset pasar untuk mengerti kebutuhan pelaku usaha.

"Kami terus memberikan layanan yang inovatif dan solutif agar mereka dapat bertahan dan berkembang, dari mulai layanan pencatatan digital hingga Belanja Stok. Selain itu, dalam ekosistem Youtap kami bermitra dengan ratusan ribu pelaku usaha UMKM dan korporasi, juga lembaga keuangan untuk saling terhubung sehingga pelaku usaha dari berbagai skala," ujarnya dalam jumpa pers peluncuran Mitra Usaha Youtap secara virtual, Kamis (10/3/2022).

Baca juga: Bantu UKM Pendidikan, Pintek Sediakan Solusi Education Embedded Financing

Dengan semangat #SemuaBisa, Youtap mengajak semua pelaku usaha untuk langsung mengambil langkah digital dan memulai usaha.

Dijelaskan Herman, setelah registrasi yang instan dan mudah melalui mulaiusaha.youtap.id, pelaku usaha bisa langsung memilih Paket Usaha yang telah disediakan pada layanan Belanja Stok untuk langsung berjualan.

Youtap telah bekerja sama dengan mitra strategis supplier besar seperti JAPFA Best Meat dan Sosro dalam menawarkan berbagai paket usaha dan stok-stok lainnya dengan harga yang sangat menarik.

Selain itu, keuntungan yang didapat juga sangat besar, seperti pelaku usaha bisa hemat sampai 70 persen.

Di sisi lain, mitra strategis supplier juga mendapatkan keuntungan dengan bisa menjangkau pasar baru dan pasar yang lebih luas melalui jaringan pelaku usaha Youtap, khususnya UMKM.

Youtap juga secara konsisten melakukan digitalisasi ekosistem pasar basah, dengan tujuan agar usaha yang dijalankan para pedagang akan semakin modern sesuai dengan perubahan perilaku konsumen saat ini yang serba digital.

Hingga kini sudah ada lebih dari 12.000 ekosistem yang telah bergabung bersama Youtap.

" Ke depannya, Youtap akan terus mendorong digitalisasi lebih banyak pasar-pasar tradisional di berbagai wilayah Indonesia untuk menjadi pasar yang modern dan go-digital," ungkap Herman.

"Tidak berhenti disitu, kami juga melihat pentingnya para pelaku usaha untuk meningkatkan strategi pemasaran termasuk merambah dunia sosial media untuk meningkatkan penjualan. Karena itu, kami juga menawarkan solusi usaha Layanan Pemasaran yang akan membantu UMKM mendapatkan kebutuhan seperti logo, perabot usaha, dan konten sosial media lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku UMKM untuk semakin mematangkan usahanya," sambungnya.

Baca juga: Perusahaan Rintisan Ini Tawarkan Kemudahan Layanan Legalitas UMKM secara Digital

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com