Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Pendapatan per Kapita: Definisi, Fungsi, dan Rumusnya

Kompas.com - Diperbarui 31/08/2022, 21:25 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.comPendapatan per kapita adalah istilah yang barangkali sudah tidak asing. Biasanya, istilah pendapatan per kapita berkaitan dengan perekonomian di sebuah negara. Lalu, apa itu pendapatan per kapita?

Pengertian pendapatan per kapita

Dikutip dari Investopedia, pendapatan per kapita adalah ukuran jumlah uang yang diperoleh per orang di suatu negara atau wilayah geografis.

Umumnya, pendapatan per kapita adalah digunakan untuk menentukan pendapatan rata-rata per orang di suatu daerah dan untuk mengevaluasi standar hidup dan kualitas hidup penduduk.

Pendapatan per kapita suatu negara dihitung dengan membagi pendapatan nasional negara tersebut dengan jumlah penduduknya.

Baca juga: Pertamina Patra Niaga Salurkan Bahan Bakar untuk Kapal Besar di Selat Malaka

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendapatan per kapita adalah pendapatan nasional yang dibagi dengan jumlah penduduk. Dalam arti lain, pendapatan per kapita adalah besarnya suatu pendapatan rata-rata semua penduduk di suatu negara tersebut.

Sementara, dikutip dari Gramedia.com, pendapatan per kapita adalah hitungan pendapatan jumlah penduduk yang ada di negara tersebut, yang dimana pendapatan per kapita merupakan hasil pendapatan nasional negara.

Pendapatan per kapita pada negara dapat meningkat apabila pendapatan rata-rata pada penduduk negara tersebut naik atau tinggi.

Jadi pendapatan per kapita adalah salah satu cara dalam membangun perekonomian suatu negara. Selain itu, pendapatan perkapita adalah digunakan suatu ukuran dalam melihat keadaan kesejahteraan masyarakat di suatu negara.

Baca juga: Apakah Uang Korban Indra Kenz dan Doni Salmanan Bisa Kembali? Ini Kata Kabareskrim

Fungsi penghitungan pendapatan per kapita

Penghitungan pendapatan perkapita adalah terjadi setahun sekali. Adapun fungsi dari penghitungan pendapatan perkapita adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui perkembangan suatu negara

Pendapatan per kapita berguna untuk melihat rata-rata pendapatan masyarakat dari suatu negara. Maka dengan ini fungsi pendapatan per kapita adalah untuk mengetahui perkembangan suatu negara. Apakah pada tahun ke tahun terdapat pembangunan atau malah tidak ada pembangunan.

2. Sebagai acuan mengambil kebijakan di masa yang akan datang

Dengan meningkatnya pendapatan per kapita, maka data tersebut dapat dijadikan acuan suatu negara apakah tahun berikutnya dan seterusnya pendapatan per kapita akan naik. Maka pemerintah dapat mengambil suatu kebijakan di masa sekarang sampai masa yang akan datang.

Baca juga: Menteri Bahlil Ungkap UEA Bakal Tingkatkan Investasi di Indonesia

3. Meninjau kualitas ekonomi negara

Fungsi pendapatan per kapita berguna untuk meninjau kualitas ekonomi masyarakat di suatu negara dalam waktu tertentu. Hal ini karena data pendapatan perkapita sebagai analisis dalam evaluasi negara. Dengan ini negara bisa melihat kurang nya dimana serta langkah apa yang akan diambil kedepannya.

4. Kelancaran pelaksanaan ekonomi negara

Dengan adanya pendapatan per kapita, suatu negara dapat menilai apakah aktivitas ekonomi berjalan dengan lancar. Negara dapat menilai hal tersebut dengan data pendapatan perkapita.

Pendapatan per kapita adalah pendapatan nasional yang dibagi dengan jumlah penduduk. Freepik Pendapatan per kapita adalah pendapatan nasional yang dibagi dengan jumlah penduduk.

Komponen pendapatan per kapita

Beberapa komponen dalam pendapatan per kapita adalah sebagai berikut:

1. Pendapatan nasional

Pendapatan nasional adalah jumlah penghasilan negara dalam waktu satu tahun. Nilai dari pendapatan per kapita dan pendapatan nasional sebanding.

Baca juga: Benarkah Generasi Milenial Lebih Sulit Dapat KPR dari Bank?

Semakin tinggi pendapatan nasional, maka pendapatan per kapita juga besar. Begitu pula sebaliknya, jika suatu pendapatan nasional menurun, maka tingkat pendapatan perkapita rendah.

2. Jumlah penduduk

Total masyarakat yang hidup di suatu negara adalah jumlah penduduk. Jadi perbandingannya pendapatan perkapita dan jumlah penduduk berbanding terbalik.

Jika total penduduk tinggi, maka pendapatan perkapitanya rendah. Begitu juga sebaliknya, jika jumlah pendapatan rendah, maka pendapatan perkapitanya tinggi.

Cara menghitung pendapatan per kapita

Adapun cara menghitung pendapatan per kapita adalah dengan menggunakan rumus pendapatan per kapita. Pendapatan per kapita dapat dihitung dengan cara membagi produk nasional bruto harga konstan (pendapatan nasional) dengan jumlah penduduknya.

Baca juga: Dukung Transformasi Digitalisasi Pasar dan UMKM, Youtap Luncurkan Program Ini

Sebagai contoh, pada tahun 2020 suatu negara memiliki pendapatan nasional sebesar Rp 500 miliar dalam satu tahun. Sedangkan jumlah penduduknya pada tahun tersebut sebanyak 50.000 jiwa.

Maka, untuk mengetahui pendapatan per kapita adalah dengan membagi 500 miliar: 50.000. Hasilnya, pendapatan per kapita negara tersebut adalah sebesar Rp 10 juta.

Negara berdasarkan pendapatan per kapita

Fungsi data pendapatan perkapita dapat melihat kondisi perekonomian suatu negara. Maka terdapat beberapa kelompok negara atas perhitungan pendapatan per kapita adalah sebagai berikut:

1. Negara berpendapatan tinggi

Negara dapat dikatakan berpendapatan tinggi apabila pendapatan per kapitanya lebih dari 8.355 dollar AS. Kelompok negara berpendapatan tinggi biasanya dari negara-negara yang maju, seperti negara Singapura, Jepang, Amerika dan negara maju lainnya.

Baca juga: Ini Perubahan Pangkat bagi ASN Jabatan Fungsional Perawat

2. Negara berpendapatan menengah ke atas

Negara dapat dikatakan berpendapatan menengah ke atas apabila pendapatan per kapitanya rata-rata 4.046 dollar AS sampai 8.335 dollar AS. Kelompok negara berpendapatan menengah ke atas, seperti negara di Eropa, Belgia, Perancis, Kanada.

3. Negara berpendapatan menengah ke bawah

Negara dapat dikatakan berpendapatan menengah ke bawah apabila pendapatan perkapitanya antara 675 dollar AS sampai 4.046 dollar AS. Untuk negara Indonesia masuk dalam kategori senilai 3.870 dollar AS pada tahun 2020.

4. Negara berpendapatan rendah

Negara yang berpendapatan rendah, jika pendapatan perkapitanya rata-rata kurang dari 675 dollar AS. Negara dengan pendapatan rendah sebagian besar dari negara-negara Afrika dan daerah konflik, seperti Nigeria, Uganda, Somalia, Ethiopia, Afghanistan dan negara-negara lainnya.

Baca juga: Ini Perubahan Pangkat bagi ASN Jabatan Fungsional Perawat

Pendapatan per kapita adalah pendapatan nasional yang dibagi dengan jumlah penduduk. Freepik Pendapatan per kapita adalah pendapatan nasional yang dibagi dengan jumlah penduduk.

Dampak negatif dan positif pendapatan per kapita

a. Dampak positif

  • Memperlancar pelaksanaan kegiatan perekonomian yang mempercepat proses pertumbuhan ekonomi
  • Menciptakan lapangan pekerjaan yang bisa mengurangi pengangguran
  • Memperbaiki tingkat pendapatan nasional
  • Meningkatkan kesejahteraan masyarakat

b. Dampak negatif

  • Meningkatkan kerusakan lingkungan hidup
  • Berkurangnya lahan pertanian
  • Pencemaran air, udara dan tanah

Baca juga: Syarat Perjalanan Kini Tanpa PCR-Antigen, YLKI: Ada atau Tidak Aturannya, Pemudik Tetap Tinggi

Itulah penjelasan mengenai pengertian pendapatan perkapita, fungsi, komponen dan cara menghitungnya. Bisa dikatakan, pendapatan per kapita adalah besarnya suatu pendapatan rata-rata semua penduduk di suatu negara.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com