Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebanyak 23 Perusahaan Antre IPO, 10 di Antaranya Memiliki Aset Besar

Kompas.com - 10/03/2022, 17:33 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna mengatakan, saat ini terdapat 23 perusahaan yang berada di pipeline bursa. Sepuluh diantaranya memiliki aset besar atau di atas Rp 250 miliar.

“Masih terdapat 23 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI dengan klasifikasi aset perusahaan merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017. Satu perusahaan dengan aset skala kecil (di bawah Rp 50 miliar), 12 perusahaan skala menengah (antara Rp 50 miliar – Rp 250 miliar, dan 10 perusahaan aset skala besar,” kata Nyoman kepada wartawan, Kamis (10/3/2022).

Nyoman juga mengungkapkan, hingga saat ini mencatat 11 perusahaan yang telah melakukan initial public offering (IPO) dengan total dana Rp 3,11 triliun.

Baca juga: Belajar dari Kasus Indra Kenz dan Doni Salmanan, Ini Cara Hindari Iming-iming Cuan Instan Investasi Bodong

Adapun rincian perusahaan yang berada dalam pipeline bursa, masing–masing 1 perusahaan dari sektor basic materials, sektor transportation & logistic, dan sektor Infrastructures. Kemudian dua perusahaan, masing–masing dari sektor industrials, consumer non-cyclicals, dan technology.

Selanjutnya terdapat tiga perusahaan masing–masing dari sektor energy, dan properties & real estate. Kemudian, 6 perusahaan dari sektor consumer cyclicals.

Hingga 10 Maret 2022, telah terdapat 22 emisi baru Efek Bersifat Utang dan Sukuk yang dicatatkan di BEI dan diterbitkan oleh 18 perusahaan dengan total dana yang berhasil dihimpun sebesar Rp 23,07 triliun.

“Sedangkan di pipeline Efek Bersifat Utang dan Sukuk juga masih terdapat 11 (sebelas) perusahaan yang berencana untuk menerbitkan 14 emisi Efek Bersifat Utang dan Sukuk,” kata Nyoman.

Baca juga: Gandeng Polri, Ajaib Gelar Sentra Vaksinasi Booster untuk Buruh

Pada hari ini, BEI mencatatkan 2 tambahan perusahaan tercatat baru yang menjadi Perusahaan Tercatat ke-10 dan ke-11 pada tahun 2022 yaitu PT Nanotech Indonesia Global Tbk (NANO) dan PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA).

Dengan demikian, jumlah perusahan yang tercatat di BEI mencapai 777 perusahaan, atau total 888 perusahaan tercatat jika mencakup saham, obligasi, sukuk, dan efek beragun aset.

“Dengan penambahan jumlah perusahaan yang mencatatkan sahamnya di BEI, mengindikasikan kepercayaan para pelaku bisnis kepada pasar modal Indonesia senantiasa terjaga dengan baik. BEI juga telah memperoleh pencapaian yang menggembirakan dengan pencapaian jumlah perusahaan tercatat saham tertinggi selama lima tahun terakhir di antara bursa ASEAN,” ucap Nyoman.

Baca juga: Soal Kasus Binomo, PPATK Telusuri Aliran Dana hingga ke British Virgin Island

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com