Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Bank DKI Tumbuh 25,27 Persen Sepanjang 2021

Kompas.com - 10/03/2022, 19:31 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank DKI telah membukukan laba bersih sebesar Rp 727,36 miliar pada 2021, atau tumbuh 25,27 persen dibandingkan laba 2020 yang hanya sebesar Rp 580,64 miliar.

“Perolehan laba bersih tersebut didorong oleh peningkatan Pendapatan Operasional Sebelum Pencadangan (PPOP) yang tumbuh 45,9 persen year on year (yoy) sehingga mencapai Rp 1,3 triliun di tahun 2021,” kata Direktur Utama Bank DKI Fidri Arnaldy Kamis (10/03/2022).

Fidri menyampaikan, seiring dengan peningkatan kredit dan pertumbuhan laba, membuat total aset Bank DKI mencapai Rp 70,74 triliun per Desember 2021.

Jika dibandingkan dengan posisi total aset Bank DKI akhir tahun 2020 yang mencapai Rp 63,05 triliun, total aset mengalami peningkatan sebesar 12,21 persen.

Ia bilang jumlah aset tersebut lebih baik dibandingkan pertumbuhan aset perbankan nasional sebesar 10,18 persen.

Baca juga: Sudah 5,4 juta Wajib Pajak Laporkan SPT Tahunan, Masih Jauh dari Target

Fidri menambahkan, di tahun 2021 Bank DKI telah memulai rangkaian program Transformasi 5.0 yang terdiri dari 4 pilar utama, yakni Business & Support Pemprov DKI yang terbagi atas Lending, Funding dan Ecosystem.

Kemudian lainnya adalah Digital & Operation, Human Capital, Organization & Culture Governance, dan Risk Management & Compliance.

Selain itu, Bank DKI juga telah mulai mengimplementasikan strategi bisnis yang secara ekosistem berkolaborasi dengan BUMD-BUMD DKI Jakarta serta turunannya.

“Potensi bisnis di DKI Jakarta sangatlah besar, kami berharap dengan mengimplementasikan strategi ekosistem digital khususnya dengan BUMD-BUMD DKI Jakarta dan nasabah korporasi serta komunitas pasar dan sekolah, akan dapat meningkatkan bisnis kedepan Bank DKI” imbuh Fidri.

Baca juga: Menaker: Jangan Mentang-mentang Ada Program JKP, Perusahaan Mudah PHK Karyawan...

Sementara itu, Direktur Keuangan Bank DKI Romy Wijayanto menambahkan, Dana Pihak Ketiga (DPK) di tahun 2021 mencapai Rp 57,71 triliun, tumbuh 17,96 persen dari Rp 48,92 triliun per Desember 2020 sehingga mendorong total aset Bank DKI.

Pertumbuhan DPK tersebut berada diatas rata-rata pertumbuhan DPK industri perbankan tahun 2021 sebesar 12,21 persen.

Pertumbuhan DPK tersebut diiringi dengan perbaikan struktur dana yang dimiliki sehingga rasio Current Account Saving Account (CASA) dapat meningkat signifikan dari 45,49 persen menjadi sebesar 51,37 persen di tahun 2021.

Baca juga: Profil Prajogo Pangestu, Bos Energi dan Orang Terkaya Ketiga RI yang Pernah Jadi Sopir Angkot

Hal ini secara linier mempengaruhi perbaikan tingkat efisiensi biaya dana atau Cost of Fund dari 4,39 persen pada tahun 2020 menjadi 2,96 persen per di tahun 2021.

Lebih lanjut Romy menyampaikan, pertumbuhan DPK terutama didukung oleh pertumbuhan Giro sebesar 58,92 persen dari Rp 11,17 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp 17,76 triliun pada tahun 2021.

Tercatat, tabungan juga meningkat 7,29 persen dari Rp 11,07 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp 11,88 triliun pada tahun 2021.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com