Dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), Bank Jago mencatatkan adanya pertumbuhan sebesar 357 persen secara yoy dari periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp 3,68 triliun. Capaian ini kemudian menekan beban bunga Bank Jago.
Melalui aplikasi Jago, dana murah atau current account savings account (CASA) yang dihimpun Bank Jago mencapai Rp 1,68 triliun, meningkat 667 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, deposito meningkat 242 persen menjadi Rp2 triliun.
Pencapaian itu membuat porsi CASA terhadap total DPK meningkat, dari 27,2 persen pada akhir 2020 menjadi 45,6 persen pada akhir 2021. Sebaliknya, porsi deposito menyusut dari 72,8 persen pada akhir 2020 menjadi 54,4 persen pada akhir 2021.
Adapun hingga akhir 2021 Bank Jago mencatatkan total aset sebesar Rp 12,31 triliun, tumbuh 465 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Perseroan mencatatkan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) sebesar 170 persen, yang mencerminkan modal yang kuat untuk mendukung ekspansi tahun-tahun mendatang.
"Dengan pondasi yang telah kami bangun dalam dua tahun ini, kami percaya pertumbuhan ke depan akan semakin solid dan cepat," ucap Kharim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.