JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian memastikan stok pangan tersedia dan aman menjelang Ramadhan.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan, tidak ada yang perlu dikhawatirkan mengenai masalah kebutuhan pangan di bulan mendatang.
Sebab, kedua masalah utama mengenai pangan telah diawasi dan diatasi agar stok pangan tidak langka dan melambung tinggi semasa Ramadhan.
"Melihat masalah pangan itu ada dua sisi, yang pertama kertersediaan dan yang paling penting, masalah ketersediaan bisa kita jalani dengan betul dan tentu dilakukan pengukuran-pengukuran dari ketersediaan yang ada karena negara ini, dari Sabang sampai Merauke, jumlah penduduk kita dari 273 juta lebih yang membutuhkan (ketersediaan pangan)," ujarnya dalam siaran resminya dikutip Kompas.com, Jumat (11/2/2022).
Baca juga: Pasokan Cabai Besar dan Rawit Cukup Jelang Ramadhan, Mentan: Kenaikan Harga Terkendali
Mentan menuturkan, pihaknya telah melakukan validasi dan aktualisasi untuk memastikan ketersediaan pangan sepanjang bulan puasa nanti.
Bahan pangan utama seperti daging dan kedelai akan menjadi perhatian bagi Kementerian Pertanian dan Badan Pangan Nasional.
"Yang kedua, melihat pangan dari segi stabilisasi harga. Tentu saja kalau dia menjadi harga yang terkait dengan importasi, dia sangat terkait atau terkontaksi dengan harga-harga global atau harga internasional harian,” lanjutnya lagi.
Baca juga: Kapolri: Setiap 3 Bulan Kami Selalu Cek Stok Pangan
Syahrul mengatakan, kenaikan harga tahu dan tempe yang terjadi akhir-akhir ini berhubungan erat dengan masalah naiknya bahan baku impor.
Amerika dan Brazil, sebagai salah satu penghasil kacang kedelai impor, belum lama ini mengalami masalah dan kegagalan panen sehingga harga bahan baku melambung.
Sementara itu ketersediaan kedelai lokal belum cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Indonesia. Kenaikan harga bahan baku kacang kedelai impor akhirnya menyebabkan kenaikan harga tahu dan tempe di masyarakat.