MAKASSAR, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) memfasilitasi perternak ayam di Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan untuk memodernisasi usahanya. Hasilnya, kegiatan usaha tersebut memberikan manfaat penghematan biaya operasional.
Modernisasi metode ternak ayam dari terbuka menjadi tertutup atau close farm menuntut perternak untuk menggunakan listrik.
Untuk itu, PLN menawarkan solusi melalui program Electrifying Agriculture. Dengan demikian, peternak dapat meningkatkan kualitas hasil dan mengelola usahanya dengan lebih efisien.
Baca juga: Ini Strategi PLN Amankan Pasokan Listrik Saat Gelaran MotoGP Mandalika
Salah satu peternak ayam kandang tertutup di Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan, Mustakim mengungkapkan, kunci keberhasilan dalam mengelola peternakan ayam adalah menjaga suhu tubuh ayam.
"Dengan metode kandang close farm, listrik memegang peranan penting untuk mengoperasikan 16 kipas blower yang digunakan menjaga suhu kandang," ujar Mustakim dikutip dalam siaran pers PLN, Sabtu (12/3/2022).
Peternak milenial itu mengatakan, menjaga suhu kandang menggunakan peralatan elektronik seperti kipas blower, penghangat ruangan, dan lampu bertujuan meningkatkatkan performa produksi ayam telur maupun pertumbuhan ayam daging.
Dibandingkan kandang ayam konvensional, kandang ayam modern ini lebih ramah lingkungan, tidak berbau, dan suhu ruangan terkontrol dengan sirkulasi udara yang baik. Hasilnya, berujung pada peningkatan keberhasilan panen.
Ia cerita, pasokan listrik dari PLN dapat membantu peternak lebih efisien.
Misalnya, ketika harus menggunakan genset untuk mengoperasikan kipas blower, penghangat ruangan, dan lampu ia membutuhkan rata-rata 3.600 liter solar atau setara sekitar Rp 32 juta per bulannya.
Sedangkan, dengan menggunakan listrik, Mustakim hanya perlu mengeluarkan biaya sekitar Rp 7 juta per bulannya untuk operasional peternakan kandang tertutupnya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.