Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peternak Ayam Hemat Puluhan Juta dengan Listrik PLN, Kok Bisa?

Kompas.com - 13/03/2022, 10:26 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) memfasilitasi perternak ayam di Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan untuk memodernisasi usahanya. Hasilnya, kegiatan usaha tersebut memberikan manfaat penghematan biaya operasional.

Modernisasi metode ternak ayam dari terbuka menjadi tertutup atau close farm menuntut perternak untuk menggunakan listrik.

Untuk itu, PLN menawarkan solusi melalui program Electrifying Agriculture. Dengan demikian, peternak dapat meningkatkan kualitas hasil dan mengelola usahanya dengan lebih efisien.

Baca juga: Ini Strategi PLN Amankan Pasokan Listrik Saat Gelaran MotoGP Mandalika

Salah satu peternak ayam kandang tertutup di Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan, Mustakim mengungkapkan, kunci keberhasilan dalam mengelola peternakan ayam adalah menjaga suhu tubuh ayam.

"Dengan metode kandang close farm, listrik memegang peranan penting untuk mengoperasikan 16 kipas blower yang digunakan menjaga suhu kandang," ujar Mustakim dikutip dalam siaran pers PLN, Sabtu (12/3/2022).

Peternak milenial itu mengatakan, menjaga suhu kandang menggunakan peralatan elektronik seperti kipas blower, penghangat ruangan, dan lampu bertujuan meningkatkatkan performa produksi ayam telur maupun pertumbuhan ayam daging.

Dibandingkan kandang ayam konvensional, kandang ayam modern ini lebih ramah lingkungan, tidak berbau, dan suhu ruangan terkontrol dengan sirkulasi udara yang baik. Hasilnya, berujung pada peningkatan keberhasilan panen.

Ia cerita, pasokan listrik dari PLN dapat membantu peternak lebih efisien.

Misalnya, ketika harus menggunakan genset untuk mengoperasikan kipas blower, penghangat ruangan, dan lampu ia membutuhkan rata-rata 3.600 liter solar atau setara sekitar Rp 32 juta per bulannya.

Sedangkan, dengan menggunakan listrik, Mustakim hanya perlu mengeluarkan biaya sekitar Rp 7 juta per bulannya untuk operasional peternakan kandang tertutupnya.

"Setelah menggunakan listrik, kami dapat mengoptimalkan produksi yang tadinya panen membutuhkan waktu 28 hari kini hanya membutuhkan waktu 22 hari sehingga dari sisi efektifitas waktu lebih singkat dan omzet kami pun otomatis meningkat," imbuhnya.

Sementara itu, peternak ayam di Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa, Heri juga menerapkan elektrifikasi pada mesin pengolahan pakan ayamnya.

Ia bilang, elektrifikasi dapat membuat pengolahan mesin penggiling jagung menghabiskan biaya yang lebih rendah ketimbang listrik dari genset.

"Kini setelah menggunakan listrik, biaya pengolahan pakan ayam kami hemat sampai dengan 4 kali lipat," ungkapnya.

Untuk mengolah pakan ayam menggunakan genset, Heri mengeluarkan biaya sekitar Rp 10 juta per bulan untuk 1.200 liter solar per bulannya.

Sedangkan setelah menggunakan listrik, ia hanya perlu mengeluarkan biaya listrik rata-rata sekitar Rp 2 juta per bulan.

Heri menuturkan, ke depan peternakan ayam miliknya akan menerapkan metode close farm yang tentunya membutuhkan tambahan pasokan listrik.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi (UIW Sulselrabar) Awaluddin Hafid menyampaikan, PLN siap mendukung kebutuhan listrik para peternak ayam melalui inovasi dalam bidang Electrifying Agriculture.

Hal itu bertujuan guna mewujudkan peternakan ayam yang modern, ramah lingkungan, dan efisien.

Dari observasi yang dilakukan PLN, ia menambahkan, industri peternakan ayam modern ternyata membutuhkan listrik untuk mengubah kandang ayam yang tadinya konvensional (open farm atau terbuka) menjadi modern (close farm atau tertutup).

Baca juga: Mobil Listrik Bebas Bea Masuk, Harganya Bisa Lebih Murah

Penggunaan listrik tersebut bertujuan agar suhu di kandang ayam terkontrol, sehingga peternakan jadi lebih efisien dan efektif.

"Di samping itu untuk mengolah pakan ayam, beberapa peternak yang tadinya menggunakan genset diesel pun beralih menggunakan listrik PLN karena lebih hemat dan efisien," kata Awaluddin.

Saat ini, sudah ada empat pelanggan industri peternakan ayam modern yang telah menggunakan listrik PLN dengan total daya 205 kiloVolt Ampere (kVA) di Kecamatan Manuju dan Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa. Ke depannya terdapat 3 potensi pelanggan dengan total daya sekitar 159 kVA yang akan dilayani oleh PLN di Kabupaten Gowa.

"Untuk menciptakan iklim industri peternakan modern, PLN berkomitmen memberikan dukungan pasokan listrik kepada para pelaku usaha peternakan sebagai mitra bisnis," tutur Awaluddin.

Baca juga: Kelebihan Pasokan Listrik, PLN Akan Bangun Energy Storage System

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com