Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Pagi Bangkit, Rupiah Masih Lesu

Kompas.com - 14/03/2022, 09:20 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (14/3/2022). Hal ini berbeda dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.09 WIB, IHSG berada pada level 6.938,09 atau naik 15,4 poin (0,22 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.922,6.

Sebanyak 226 saham melaju di zona hijau dan 172 saham di zona merah. Sedangkan 193 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,2 triliun dengan volume 2,2 miliar saham.

Baca juga: Punya Investasi Saham hingga Obligasi? Simak Cara Lapornya di SPT Pajak

Bursa Asia mayoritas merah dengan penurunan Shanghai Komposit 0,7 persen, Strait Times 0,25 persen, dan Hang Seng Hong Kong 2,7 persen. Sementara itu, Nikkei menguat 0,9 persen.

Wall Street pada penutupan Jumat pekan lalu merah dengan penurunan Dow Jones Industrial Average (DJIA) 0,69 persen, S&P 500 melemah 1,3 persen, dan Nasdaq Komposit turun 2,18 persen.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, secara teknikal IHSG mengkonfirmasi pola bullish flag. Pola ini memungkinkan untuk penguatan lanjutan.

“Hari ini IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menguat dalam range 6.900 – 6.940,” kata William dalam rekomendasinya.

Baca juga: Ini 10 Saham Paling Cuan dalam Sepekan, Sektor Properti Mendominasi

Rupiah

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah.

Melansir Bloomberg, pukul 09.01 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.310 per dollar AS, atau turun 8 poin (0,06 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.302 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi menysul isu kenaikan suku bunga acuan AS. Dengan tingkat inflasi di AS yang menunjukan tren naik, Ariston menilai Bank Sentral AS akan menaikan suku bunga acuannya, paling tidak 25 basis poin.

“Nilai tukar rupiah kemungkinan masih dalam tekanan hari ini terhadap dollar AS. Isu kenaikan suku bunga acuan AS yang mungkin agresif di pekan ini menjadi penguat dollar AS terhadap nilai tukar lainnya,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Di sisi lain, kondisi geopolitik Rusia dan Ukraina masih membayangi pasar. Kabar bahwa ada kemajuan dalam negosiasi pada hari Minggu kemarin, akan menjadi kabar baik bagi pasar keuangan. Negosiasi masih akan dilanjutkan pada pekan ini.

Ariston memprediksi rupiah hari ini akan bergerak melemah pada kisaran Rp 14.350 per dollar AS sampai dengan Rp 14.380 per dollar AS.

Baca juga: IHSG Diprediksi Lanjutkan Pelemahan, Simak Rekomendasi Sahamnya

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com