Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi menysul isu kenaikan suku bunga acuan AS. Dengan tingkat inflasi di AS yang menunjukan tren naik, Ariston menilai Bank Sentral AS akan menaikan suku bunga acuannya, paling tidak 25 basis poin.
“Nilai tukar rupiah kemungkinan masih dalam tekanan hari ini terhadap dollar AS. Isu kenaikan suku bunga acuan AS yang mungkin agresif di pekan ini menjadi penguat dollar AS terhadap nilai tukar lainnya,” kata Ariston kepada Kompas.com.
Di sisi lain, kondisi geopolitik Rusia dan Ukraina masih membayangi pasar. Kabar bahwa ada kemajuan dalam negosiasi pada hari Minggu kemarin, akan menjadi kabar baik bagi pasar keuangan. Negosiasi masih akan dilanjutkan pada pekan ini.
Ariston memprediksi rupiah hari ini akan bergerak melemah pada kisaran Rp 14.350 per dollar AS sampai dengan Rp 14.380 per dollar AS.
Baca juga: IHSG Diprediksi Lanjutkan Pelemahan, Simak Rekomendasi Sahamnya
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.