Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbagai Sektor Mulai Kembali Bergerak, BI Perkirakan Ekonomi akan Tumbuh

Kompas.com - 14/03/2022, 20:40 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) melihat adanya proses pemulihan ekonomi Indonesia yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi tahun ini.

Deputi Gubernur BI Juda Agung mengatakan, pemulihan ekonomi ini terlihat dari adanya mobilitas masyarakat yang semakin normal, indikator penjualan ritel, hingga peningkatan indikator kepercayaan konsumen.

Oleh karenanya dia yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini akan cukup pesat dibandingkan tahun lalu yang hanya 3,69 persen.

Baca juga: BI: Konsumsi Produk Halal RI Diperkirakan Tumbuh Hingga 281,6 Miliar Dollar AS di 2025

"Akan maju pertumbuhan ekonomi ini pada kisaran 4,7-5,5 persen. Ditopang konsumsi swasta yang lebih kuat dan solid, kinerja ekspor investasi yang lebih baik," ujarnya dalam acara Business Forum Indonesia Halal Markets 2022, Senin (14/3/2022).

Dia melanjutkan, proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut didukung dengan meningkatnya mobilitas masyarakat, peluncuran program vaksinasi yang semakin masif, hingga dibukanya kembali pusat perekonomian.

BI memperkirakan sektor ekonomi dari manufaktur, perdagangan, infrastruktur, pertanian, dan pariwisata akan mengalami peningkatan di tahun ini.

"Seperti yang diketahui, Indonesia akan menyelenggarakan seri MotoGP Indonesia di Pulau Mandalika Lombok yang baru dan saya yakin akan mempercepat kegiatan pariwisata di Indonesia," kata dia.

Baca juga: BI Terbitkan Aturan Insentif bagi Bank Penyedia Pendanaan Ekonomi Tertentu

Dalam jangka menengah, dia juga memperkirakan perekonomian Indonesia akan kembali pulih dengan adanya perbaikan perekonomian global, meningkatkan produktivitas domestik, percepatan reformasi ekonomi digital, keuangan, dan UMKM.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga didukung oleh pertumbuhan ekonomi dan keuangan halal syariah.

Contohnya pada tahun lalu, pertumbuhan sektor makanan halal, fashion muslim, dan muslim friendly tourism menyumbang 2,1 persen pada PDB nasional.

"Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki percepatan dan perkembangan ekonomi syariah yang signifikan dan khususnya dalam industri halal," tuturnya.

Baca juga: BI: Transisi Energi Terbarukan Butuh Dana Rp 50.000 Triliun Per Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com