JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menargetkan proses restrukturisasi melalui tahapan PKPU dapat diselesaikan kuartal II-2022, ditandai dengan kesepakatan perdamaian atau homologasi antara WSBP dengan para kreditur.
Hal itu sejalan dengan masuknya WSBP dalam masa PKPU Tetap sepanjangn 75 hari, sebagaimana putusan Hakim Pengawas Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada 10 Maret 2022 lalu.
Direktur Utama WSBP FX Poerbayu Ratsunu mengatakan, perpanjangan PKPU Tetap
merupakan permohonan dari WSBP kepada Tim Pengurus dan Hakim Pengawas.
Hal itu sehubungan dengan proses verifikasi tagihan kreditur yang masih berlangsung yang menjadi dasar WSBP dalam menyusun rencana perdamaian.
Baca juga: Di-PKPU-kan, Ini Respons Waskita Beton
“WSBP menyambut baik keputusan tersebut agar proses yang telah berjalan dapat diselesaikan dengan baik,” kata Poerbayu melalui keterangannya, Senin (14/3/2022).
Sejak masa PKPU Sementara, Tim Pengurus dan WSBP mulai melakukan proses verifikasi tagihan kreditur.
WSBP sendiri berkomitmen menyelesaikan seluruh kewajiban kepada para kreditur serta akan bersikap kooperatif dan terbuka kepada seluruh stakeholder selama proses ini berlangsung.
“Kami mengucapkan terima atas dukungan dan kerja sama yang baik dari para kreditur, sehingga proses verifikasi tagihan dapat berlangsung dengan lancar,” kata Poerbayu.
Baca juga: Lagi, Waskita Beton Kena PKPU
Saat ini WSBP tengah mempersiapkan proposal perdamaian yang memuat rencana restrukturisasi yang akan diajukan kepada seluruh kreditur.
WSBP masih melakukan berbagai kajian penyusunan proyeksi keuangan yang akan dituangkan dalam proposal tersebut.
“Kami optimis homologasi akan tercapai pada Triwulan II tahun ini,” jelas Poerbayu.
Nantinya setelah disepakatinya homologasi, WSBP optimis akan dimulainya babak baru pemulihan kinerja WSBP.
Lebih lanjut ia menyatakan bahwa selama proses PKPU berjalan, WSBP akan tetap menjalankan
kegiatan usaha dan operasional perusahaan secara wajar dan menerapkan prinsip kepatuhan atau Good Corporate Governance (GCG) atau Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
Hal ini sejalan dengan komitmen manajemen untuk memastikan going concern Perusahaan dan memastikan dukungan WSBP dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Baca juga: Tagihan Utang ke Vendor Berujung Gugatan Pailit Waskita Beton
Poerbayu menjelaskan bahwa WSBP memiliki captive market yang cukup besar dari pasar internal group Waskita Karya (WSKT). WSBP akan turut berpartisipasi dalam pembangunan
infrastruktur yang dikerjakan oleh WSKT, khususnya dalam proyek jalan tol.
“Keterlibatan WSBP dalam pembangunan infrastruktur akan meningkatkan pendapatan usaha dan kemampuan keuangan WSBP ke depannya,” terang Poerbayu.
Selain itu, selaras dengan program transformasi bisnis, WSBP juga senantiasa meningkatkan pangsa pasar Pemerintah, BUMN, dan Swasta.
“Peningkatan kualitas produk, diversifikasi produk yang lebih inovatif, serta efisiensi biaya menjadi kunci bagi bisnis WSBP ke depannya,” jelas Poerbayu.
Berbagai inovasi produk yaitu dengan mengembangkan produk prefabricated building untuk
pembangunan hunian, baik landed house maupun high rise untuk mendukung program pemerintah dalam pembangunan perumahan layak huni bagi masyarakat.
Selain itu WSBP juga telah meraih Sertifikat Komponen Prasarana Perkeretaapian untuk produk bantalan jalan rel tipe 1067dan 1435, yang merupakan kerjasama dengan produsen penambat PT Pindad (Persero) dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.