Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Indonesian Insight Kompas
Kelindan arsip, data, analisis, dan peristiwa

Arsip Kompas berkelindan dengan olah data, analisis, dan atau peristiwa kenyataan hari ini membangun sebuah cerita. Masa lalu dan masa kini tak pernah benar-benar terputus. Ikhtiar Kompas.com menyongsong masa depan berbekal catatan hingga hari ini, termasuk dari kekayaan Arsip Kompas.

Perang, Pandemi, dan Ekonomi Roller Coaster Menurut Sri Mulyani

Kompas.com - 15/03/2022, 13:54 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

INVASI Rusia atas Ukraina sempat mendongkrak harga minyak hingga nyaris menyentuh level 140 dollar AS per barrel, menjadi rekor tertinggi dalam 14 tahun, pada pekan lalu. Kekhawatiran rantai pasokan minyak global terganggu oleh situasi perang tersebut menjadi sentimennya.

Pekan ini, harapan pasar bahwa Rusia mengeluarkan sinyal positif perdamaian lewat negosiasi, meredam lonjakan harga minyak meski masih bertengger di atas 100 dollar AS per barrel.

"Moskwa mengklaim kemajuan substansial dalam pembicaraan damai sambil meningkatkan konflik ... tapi itu sudah cukup bagi para trader untuk menjadikannya berita utama yang bagus," kata analis Markets.com Neil Wilson, seperti dikutip AFP pada Selasa (15/3/2022).

Baca juga: Beragam Reaksi Negara-negara Asia terhadap Konflik Rusia-Ukraina

Terlebih lagi, produsen minyak Timur Tengah menyatakan siap menambah produksi untuk menambal efek pelarangan impor minyak dari Rusia oleh Amerika Serikat dan Inggris. 

Yang lalu tak disangka, China mencatatkan lonjakan kasus baru Covid-19. Setidaknya hingga Selasa (15/3/2022), 11 kota di China sudah ditutup.

Lebih dari 5.000 kasus baru Covid-19 dalam sehari dilaporkan terjadi di China hingga Senin (14/3/2022), terburuk setelah fase awal pandemi global Covid-19 pada 2019-2020. Ini menjadikannya enam hari berturut-turut dengan lebih dari 1.000 kasus baru Covid-19 dalam sehari dilaporkan.

Baca juga: Perundingan Rusia-Ukraina dan Lockdown China Bikin Harga Minyak Dunia Anjlok

Efeknya, harga minyak di pasar West Texas Intermediate (WTI) lansung anjlok hingga ke bawah 100 dollar AS per barrel untuk pengiriman April 2022. Sentimen yang membayangi adalah penurunan permintaan setelah pemberlakuan lockdown tersebab lonjakan kasus Covid-19 di China, pengguna energi terbesar dunia. 

Tak hanya di pasar future energi, situasi China pun sontak memerahkan bursa utama global, terutama yang berkaitan dengan teknologi. Nasdaq, misalnya, anjlok sekitar 2 persen, baik di harga saham gabungan (composite index) maupun Nasdaq-100. 

Bursa Hong Kong rontok pada pembukaan perdagangan Selasa (15/3/2022) tersebab situasi di China. Ini terutama setelah Pemerintah China mengumumkan pemberlakuan lockdown untuk Shenzhen, kota utama pemasok teknologi dunia dengan 17 juta penghuni. 

Baca juga: Shenzhen, dari Desa Nelayan Jadi Pusat Industri di China

Dua sentimen yang mengayun harga minyak dan bursa utama dunia ini masih ditambah lagi dengan antisipasi pasar bahwa bank sentral Amerika Serikat (The Fed) akan menaikkan suku bunga acuannya (Fed Rate).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+