JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, tidak ada pemimpin daerah yang tertangkap Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam 6-7 bulan terakhir.
Dia menuturkan, hal itu dipengaruhi oleh makin transparannya belanja dan pemasukan pemerintah daerah (Pemda) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
"Anda amati pemimpin-pemimpin di daerah selama 6-7 terakhir ini ada enggak yang ketangkap OTT karena penyalahgunaan APBD? Enggak ada. Kenapa? karena semua APBD sekarang itu digitalisasi, transparansi," kata Luhut dalam Kick Off Digital Economy Working Group (DEWG) G20, di Jakarta, Selasa (15/3/2022).
Baca juga: Siap-siap, Driver Gojek hingga Merchant Tokopedia Bisa Jadi Pemegang Saham GoTo
Luhut mengungkapkan, makin transparannya pengadaan barang oleh Pemda sedikit banyak dipengaruhi oleh pemanfaatan digitalisasi, termasuk pemanfaatan e-Katalog.
E-Katalog merupakan aplikasi belanja online yang dikembangkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pemerintah (LKPP), menyediakan berbagai macam produk yang dibutuhkan pemerintah.
"Sekarang yang paling besar yang sekarang akan di-launching oleh Presiden tanggal 24 adalah e-Katalog," ucap Luhut.
Nantinya, pengadaan barang dan jasa oleh pemerintah (government procurement) setiap tahun akan menggunakan e-Katalog, untuk menyerap produk-produk dalam negeri. Sebelumnya, 70-80 persen pengadaan barang dan jasa dipenuhi oleh impor dari negara lain.
Baca juga: Luhut Ingatkan CPNS Jangan Memanfaatkan Jabatan untuk Keuntungan Pribadi
"Itu bertahun-tahun kita lakukan dan sebagian besar itu adalah impor, mungkin 70-80 persen. sekarang kita bilang enggak. Jadi Rp 400 triliun tahun ini kita akan coba semua masuk e-Katalog," ujar dia.
Luhut berharap, pemanfaatan e-Katalog dapat membuat UMKM dan industri kecil pulih dan berjalan karena didukung pemerintah setiap tahun. E-Katalog juga diyakini menumbuhkan inovasi para pelaku usaha kecil.
"Apa yang terjadi? yang terjadi pemerataan terjadi semua pembelanjaan dalam negeri. Jadi nanti (barangnya) Anda bikin sendiri, masukin di e-Katalog, dari mobil, aspal, mobil truk semua masuk e-Katalog," kata Luhut.
Baca juga: Kapan Masyarakat Bisa Copot Masker Pak Luhut?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.