Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Herry Darwanto
Pemerhati Sosial

Pemerhati masalah sosial. Bekerja sebagai pegawai negeri sipil sejak 1986 hingga 2016.

Menuju Kemakmuran yang Berkeadilan

Kompas.com - 16/03/2022, 05:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Dalam hal kekayaan, kelompok 50 persen terbawah memiliki 5 persen dari kekayaan nasional pada tahun 2021. Jumlah ini hampir sama dengan posisi pada tahun 2000 (6 persen).

Sebaliknya kelompok 10 persen terkaya memilki kekayaan yang meningkat, yaitu dari 58 persen (2000) menjadi 60 persen (2021).

Peningkatan kekayaan kelompok satu persen terkaya juga meningkat cukup besar, yaitu dari 26 persen (2000) menjadi 29 persen (2021).

Perbandingan

Selanjutnya potret kesenjangan ekonomi Indonesia akan diperbandingkan dengan dua negara lain, yaitu Singapura dan Jepang.

Singapura adalah negara kota dengan jumlah penduduk sebanyak 6 juta orang dengan PDB/kapita sebesar 58.000 dollar AS (2020).

Sedangkan Jepang berpenduduk 125 juta orang dengan PDB/kapita sebesar 34.366 dollar AS (2020).

Adapun PDB/kapita Indonesa adalah sebesar 3.756 dollar AS (2020) dengan jumlah penduduk sebanyak 273 juta orang.

Dibandingkan dengan kedua negara tersebut, kesenjangan penghasilan penduduk Singapura dan Jepang lebih baik daripada Indonesia.

Kelompok penduduk berpenghasilan 50 persen terbawah Singapura dan Jepang menunjukkan persentase yang lebih besar daripada Indonesia, yaitu keduanya 17 persen, berbanding 12 persen untuk Indonesia.

Sedangkan pada kelompok penduduk satu persen terkaya, Jepang menunjukkan persentase yang lebih sedikit (13 persen) daripada Singapura (14 persen) dan Indonesia (18 persen).

Perbedaan persentase penghasilan kelompok 10 persen terkaya juga menyimpulkan hal yang sama.

Tingkat kesenjangan penghasilan yang ditunjukkan dengan angka T10/B50 menunjukkan Jepang (13,4) lebih baik daripada Singapura (13,9), dan Singapura lebih baik daripada Indonesia (19,0).

Dalam hal kesenjangaan kekayaan, Jepang sedikit lebih baik daripada Singapura dan Indonesia.

Kelompok satu persen penduduk terkaya di Jepang pada tahun 2021 memiliki 24 persen dari kekayaan nasional, sementara di Singapura lebih besar, yaitu 31 persen; demikian juga di Indonesia (29 persen).

Kepemilikan kekayaan kelompok penduduk 10 persen terkaya juga menunjukkan hal yang sama, yaitu Jepang lebih sedikit (58 persen) daripada Singapura (62 persen), yang lebih tinggi daripada Indonesia (60 persen).

Adapun kepemilikan kekayaan kelompok penduduk 50 persen terbawah ke tiga negara tersebut tidak menunjukkan perbedaan, yaitu antara 5 dan 6 persen dari kekayaan nasional.

Uraian di atas mengindikasikan lebih beratnya tantangan yang dihadapi Indonesia dalam mengurangi kesenjangan penghasilan penduduk dibandingkan dengan negara dengan penduduk lebih sedikit (Singapura), atau dengan negara dengan masyarakat yang lebih homogen (Jepang).

Jika tahun 2045 menjadi acuan untuk lulusnya Indonesia menjadi negara maju, maka kesenjangan penghasilan dan kekayaan perlu lebih serius diatasi dari sekarang, karena tujuan pendirian negara kita adalah masyarakat yang adil dan makmur.

Tidak hanya maju, namun juga adil. Tujuan itu tidak mustahil tercapai. Kuncinya adalah adanya kebijakan pemerintah yang jelas dan konsistensi dalam pelaksanaannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com