Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menakar Prospek Cuan Saham IPO GoTo, Simak Rekomendasi Analis

Kompas.com - 16/03/2022, 09:39 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana PT GoTo Gojek Tokopedia memulai Initial Public Offering (IPO) menjadi angin segar bagi para investor karena telah lama dinanti-nantikan. Namun, GoTo masih mencatatkan kerugian Rp 12,2 triliun per September 2021.

Lalu, bagaimana prospek saham IPO GoTo?

Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Roger M.M menilai, rencana IPO 4,35 persen saham yang akan di tawarkan ke publik atau senilai Rp 16,4 triliun hingga Rp 18 triliun diprediksi mampu menarik minat para investor.

“Sebagai salah satu perusahaan terbesar yang bergerak dalam industry e-commerce dan financial technology services, kami melihat prospek yang positif untuk GoTo,” kata Roger, Senin (16/3/2022).

Baca juga: Siap-siap, Driver Gojek hingga Merchant Tokopedia Bisa Jadi Pemegang Saham GoTo

Dia bilang, dana IPO yang direncanakan untuk pengembangan usaha termasuk inovasi teknologi sebagai salah satu kunci dalam pengembangan bisnis di sektor teknologi cukup membuat optimis emiten yang kini menjadi leader di sektor teknologi.

Dari kinerja laporan keuangan per September 2021, emiten tercatat masih membukukan kenaikan pendapatan bersih 45,5 persen menjadi Rp 3,4 triliun walaupun kerugian meningkat 7,4 persen menjadi Rp 12,2 triliun.

Gross profit mulai positif di 2020 dan kami prediksi akan terus bertumbuh di tahun mendatang. Secara valuasi kami melihat harga yang wajar untuk GoTo pada level harga yang di tawarkan dengan range PBV sekitar 3.0-3.3x dan emiten dalam prospektusnya memiliki program menstabilisasi harga dalam 30 hari sejak IPO, yakni dari penjualan penjatahan lebih sebesar 7,8 miliar saham,” jelas Roger.

Berbeda dengan Roger, Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengatakan, investasi pada perusahaan yang mengalami kerugian tidak disarankan. Hal ini bahkan tertuang dalam prospektus GoTo, di mana perusahaan menyatakan masih mengalami kerugian.

Baca juga: 6 Fakta Rencana IPO GoTo, dari Harga Saham hingga Driver Gojek Dapat Jatah

“Kalau menurut saya untuk investasi kurang bagus ya. Sejauh ini GoTo masih mencatat kerugian dan bahkan di prospektus mereka meng-highlight seperti ini,” kata Dennies kepada Kompas.com, Selasa (15/3/2022).

Dennies merekomendasikan investor yang ingin membeli saham GoTo untuk tidak melakukan hold jangka panjang. Meskipun GoTo memiliki nama besar, dia menilai laporan kinerja keuangan tidak bisa diabaikan ketika investor ingin membeli saham.

“Saya rasa jika ingin beli saham ini ada baiknya manfaatkan momentum IPO saja dalam 1-2 hari dan tidak direkomendasikan untuk hold secara jangka panjang. Kinerja keuangan bisa dibilang tidak baik dan masih ada ratusan saham di bursa yang jauh lebih baik daripada ini,” tegas Dennies.

Berdasarkan prospektus perseroan, GoTo akan menawarkan sebanyak banyaknya 52 miliar saham, yang setara 4,39 persen saham. Adapun harga IPO berada di kisaran Rp 316 hingga Rp 346 per saham. Dengan demikian dalam pelaksanaan IPO tersebut, GoTo berpeluang meraup dana segar sebesar Rp 16,43 triliun hingga Rp 17,9 triliun.

Baca juga: IPO GoTo Lama Dinanti, Akankah Sahamnya Diburu Investor?

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com