Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Heryadi Silvianto
Dosen FIKOM UMN

Pengajar di FIKOM Universitas Multimedia Nusantara (UMN) dan praktisi kehumasan.

Strategi PR Menangani Penarikan Produk

Kompas.com - 16/03/2022, 11:31 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Berdasaran situasi tersebut, regulator di satu negara dapat dengan mudah mengetahui tentang penarikan di negara lain.

Oleh karena itu, mereka dapat memulai penyelidikan terhadap produk yang berpotensi bermasalah, banyak di antaranya terkait desain dan/atau standar formulasi.

Terlepas dari efek ini, media sosial juga merupakan platform yang berguna bagi para praktisi public relations dalam mengelola peluncuran dan respons penarikan produk.

Studi lain tentang peran media sosial dalam safety recall mengungkapkan bahwa perusahaan yang menggunakan satu atau lebih Facebook, Twitter, blog perusahaan, dan umpan RSS untuk manajemen mengalami ‘kejutan’ harga saham yang lebih sedikit dari pada yang tidak.

Baik regulator maupun pabrikan memiliki inisiatif yang kuat untuk proaktif dalam mengidentifikasi produk yang kemungkinan akan ditarik kembali serta memantau secara aktif perkembangan pola interaksi di media sosial.

Tidak jarang kerusakan atau krisis dapat dengan cepat menyebar akibat respons yang terlambat.

Sebuah studi tentang penarikan mobil di Journal of Marketing Research menemukan bahwa "obrolan online" adalah salah satu faktor kuat yang menyebabkan dampat negatif dari penarikan (safety recall).

Bahkan, hal itu meningkatkan dampak dan berpengaruh terhadap penjualan sebesar 4,5 kali lipat.

Dampak negatif tentang satu produk atau merek akan memacu reaksi serupa pada produk sejenis dan memberikan tekanan pada penjualan produsen mobil.

Risiko-risiko ini ada, di samping perangkap yang melekat pada media sosial seperti percakapan multi arah yang tidak terkendali dan terkadang kacau.

Efektivitas strategi PR dalam penarikan produk

Apa peran mendasar dari strategi humas dalam mengelola recall di era konektivitas informasi seperti saat ini?

Tanpa cetak biru (blue print) strategi public relations yang baik, maka penarikan produk dapat dengan cepat merusak reputasi dan pendapatan perusahaan di masa depan.

The Graduate School of Political Management, George Washigton University menyampaikan bahwa dampak safety recall akan dirasakan seluruh elemen di perusahaan baik secara internal ataupun eksternal, yang pada akhirnya memengaruhi sejumlah hal mendasar seperti:

Pertama, citra merek (brand image). Penarikan kembali dapat mengurangi kepercayaan konsumen dan investor terhadap suatu perusahaan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com