Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangi Impor, Pabrik Katalis BBM Ramah Lingkungan di Karawang Mampu Produksi 800 Ton Per Tahun

Kompas.com - 16/03/2022, 21:01 WIB
Farida Farhan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Pembangunan pabrik Katalis Merah Putih diklaim bakal mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor katalis.

Direktur Utama PT Katalis Sinergi Indonesia (KSI) Achmad Setiawan menuturkan, pihaknya akan fokus memproduksi katalis untuk membuat greenfuel atau bahan bakar ramah lingkungan. Kemandirian Indonesia dalam membuat enam jenis katalis ini, ujar Achmad, bisa mengurangi penggunaan bahanbakar fosil hingga meningkatkan nilai tambah di banyak proses industri.

PT KSI diproyeksikan bisa memproduksi katalis sebanyak 800 ton per tahun. Produksi itu, diharapkan bisa memenuhi kebutuhan katalis dalam negeri. Alhasil, ketergantungan impor katalis selama ini bisa terkikis. Sehingga, Indonesia tidak perlu mengimpor hampir seluruh kebutuhan katalis.

“Selama ini, kebutuhan katalis nasional dipenuhi oleh impor. Dengan berdirinya pabrik ini, kita upayakan kemandirian agar tidak tergantung kepada bangsa asing. Kita buktikan jika Indonesia mampu membuat katalis sendiri,” ujar Achmad dalam sambutannya pada peletakan batu pertama pembangunan pabrik di Kawasan Industri Kujang Cikampek, Rabu (16/3/2022).

Baca juga: ITB Temukan Katalis Bahan Bakar Ramah Lingkungan Berbasis Sawit

Pembangunan pabrik katalis ini, kata dia, membuka peluang bagi Indonesia untuk mandiri dalam teknologi proses dan ketahanan industri.

Pabrik katalis patungan antara PT Pupuk Kujang, PT Pertamina Lubricants, dan PT Rekacipta Inovasi ITB itu mulai dibangun di Kawasan Industri Kujang Cikampek di lahan seluas 2 hektare. Pabrik yang siap memproduksi katalis buatan anak bangsa ini siap beroperasi tahun depan.

“Pembangunan pabrik katalis ini adalah wujud sinergi antara para peneliti dan perusahaan negara. Kami harap (katalis) ini mampu masuk ke pasar dunia dan berkompetisi di dunia internasional,” kata Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam sambutannya.

Arifin menuturkan, pembangunan PT KSI sejalan dengan misi pemerintah Indonesia dalam upaya mengurangi penggunaan bahanbakar berbasis fosil dan pengurangan gas rumah kaca. “Karena sumber daya fosil suatu saat akan habis, kita harus siap memasuki era industri bersih dengan energi terbarukan,” katanya.

Baca juga: BBM Ramah Lingkungan Semakin Diminati, Peluang Bisnis SPBU Tampak Menjanjikan?

Produksi 6 jenis katalis

PT KSI akan memproduksi 6 jenis katalis. Karena 100 persen diproduksi dan menggunakan teknologi Indonesia, katalis buatan PT KSI akan tersebut merupakan Katalis Merah Putih. Katalis merupakan zat yang diperlukan untuk hampir seluruh industri proses, termasuk petrokimia, pengilangan minyak dan gas, oleokimia hingga BBM.

Direktur Pupuk Utama Kujang, Maryadi menuturkan, pembangunan KSI merupakan wujud nyata sinergi antara perusahaan BUMN dengan lembaga pendidikan dan para ilmuwan. PT Pupuk Kujang, ujar Maryadi, telah bergabung dengan PT Pertamina Lubricant, dan PT Rekacipta Inovasi (ITB) dalam satu konsorium untuk melahirkan PT KSI.

 

Adapun porsi kepemilikan saham dalam konsorium yakni PT Pertamina Lubricants sebesar 38 persen, PT Pupuk Kujang 37 persen dan PT Rekacipta Inovasi ITB sejumlah 25 persen. Total nilai investasinya sebesar Rp 250 miliar.

“Keterlibatan dalam konsorium ini merupakan bentuk komitmen kita untuk selalu bersinergi dan mendukung penemuan-ilmuwan untuk kemajuan bangsa,” kata Maryadi.

Rencananya, pembangunan PT Katalis Sinergi Indonesia akan berlangsung selama 13 bulan. Diharapkan, tahun depan, pabrik bisa beroperasi dan mulai memproduksi katalis. Rencananya, Katalis merah putih buatan PT KSI akan dibeli oleh kilang pertamina untuk membuat bensa.

Sejak tahun 2019, tim riset ITB telah menguji bensa yang terbuat dari kelapa sawit sebagai bahan bakar kenaraan bermotor. Bensa bisa maksimal dibuat setelah serangkaian proses kimia. Penggunaan katalis dalam proses kimia tersebut bisa mempercepat dan memaksimalkan kualitas bensa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com