JAKARTA, KOMPAS.com - Semakin majunya teknologi membuat pencemaran lingkungan semakin bertambah diakibatkan dari sektor industri.
Oleh karenanya, Ekonom Senior sekaligus Tokoh Lingkungan Hidup Emil Salim mengatakan, sektor industri harus mulai melakukan produksi sekaligus memperhatikan lingkungan dengan menggunakan teknologi yang ada.
"Jadi energi hijau menghendaki industri berusaha tanpa merusak alam, tanpa mencemari alam, dengan teknik teknologi mengendalikan alam," ujarnya dalam webinar Kompas Talks bersama Greenpeace “Transisi Menuju Ekonomi Hijau: Praktik dan Eksplorasi”, Rabu (16/3/2022).
Baca juga: Melalui PNRE, Ini Strategi Pertamina Kembangkan Energi Hijau
Menurutnya, selama ini setiap industri tidak hanya memproduksi barang tetapi juga memproduksi pencemaran lingkungan dengan menghasilkan karbondioksida.
Padahal ada teknologi bernama carbon capture storage (CCS) yang dapat menangkap dan menyimpan karbondioksida yang dihasilkan oleh pabrik-pabrik.
Baca juga: CCS, Teknologi Tepat Hadapi Susutnya Cadangan Minyak Dunia
Namun, teknologi tersebut memang membuat pelaku industri harus merogoh kocek lebih dalam sehingga tentunya tidak dilakukan oleh para pengusaha yang lebih mementingkan menghemat pengeluaran.
"Karena menghemat, maka pengusaha tidak lakukan hal itu. Periksa tiap-tiap perusahaan selalu membuang kotorannya ke sungai, ke udara dari pabrik. Tidak mengindahkan dampaknya pada masyarakat," ucapnya.
Baca juga: G20 dan Upaya Pemerintah Dorong Energi Hijau Lewat Kendaraan Listrik
Belum lagi industri yang mengandalkan sumber daya alam seperti pertambangan, mereka selalu meninggalkan jejak dengan membuat lubang-lubang bekas pertambangan.
"Masyarakat tidak bisa hidup dari lubang. Lubang itu dibikin oleh dunia usaha. Maka please perbaiki alam yang dirusak untuk meningkatkan manfaat dari industri," kata dia.
Perubahan dapat dilakukan oleh para pelaku industri dengan mulai menutup lubang-lubang pertambangan, menggunakan teknologi carbon capture storage, dan mengendalikan pencemaran lingkungan.
Hal ini untuk mewujudkan ekonomi hijau di Indonesia yang mengedepankan pelestarian lingkungan untuk jangka panjang.
"Jadi please para industriawan, ikuti peraturan undang-undang analisa dampak lingkungan. Jangan buang limbah kotoran, jangan tinggalkan lubang batu bara," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.