Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Syarat Antigen dan PCR Dihapus, Penumpang di Bandara AP I Naik 20 Persen

Kompas.com - 17/03/2022, 05:05 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Angkasa Pura I (Persero) menyebutkan trafik penumpang di 15 bandara yang dikelola menunjukkan peningkatan sebesar 20 persen pascapenerbitan SE Kemenhub Nomor 21 Tahun 2022 yang berlaku mulai 8 Maret 2022.

Dalam aturan terbaru tersebut setiap penumpang pesawat rute domestik yang telah mendapatkan vaksinasi dosis kedua atau vaksinasi dosis ketiga (booster) tidak diwajibkan menunjukkan hasil negatif tes RT-PCR atau rapid test antigen.

Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi mengatakan, peningkatan trafik menjadi indikasi mulai kembalinya kepercayaan masyarakat untuk kembali bepergian menggunakan moda transportasi udara dengan persyaratan perjalanan yang lebih mudah dan nyaman.

Baca juga: Syarat Antigen dan PCR Dilonggarkan, Ini Tanggapan Penyedia Tes Covid-19

"Peningkatan trafik penumpang dan pergerakan pesawat domestik pasca implementasi aturan perjalanan terbaru menjadi sinyal positif kembali bergairahnya industri aviasi dan pariwisata secara perlahan," katanya dilansir dari Antara, Rabu (16/3/2022)

Ia menjelaskan periode 8-14 Maret, AP I tercatat telah melayani 761.234 penumpang atau mengalami peningkatan hingga 20 persen jika dibandingkan 1-7 Maret yang melayani 631.271 penumpang di 15 bandara yang dikelola.

Sedangkan, untuk trafik pesawat pada periode 8-14 Maret, AP I tercatat melayani 7.208 pergerakan pesawat atau meningkat sembilan persen jika dibandingkan 1-7 Maret yang melayani 6.610 pergerakan pesawat.

Bandara Adisutjipto Yogyakarta menjadi bandara yang mengalami kenaikan penumpang tertinggi pascaimplementasi aturan perjalanan baru dengan melayani 2,197 penumpang atau meningkat 33 persen dibandingkan pekan sebelumnya yang melayani 1.650 penumpang.

Sedangkan, Bandara El Tari Kupang menjadi bandara yang mengalami peningkatan tertinggi kedua dengan melayani 22.216 penumpang atau meningkat 29 persen dibandingkan pekan sebelumnya yang melayani 17.181 penumpang.

Baca juga: Syarat Perjalanan Tak Perlu PCR-Antigen Lagi, Bisnis Tes Covid-19 Bakal Redup?

Sementara itu, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali menjadi bandara yang mengalami peningkatan tertinggi ketiga dengan melayani 118.319 penumpang atau meningkat 28 persen dibandingkan pekan sebelumnya yang melayani 91.789 penumpang.

Faik menyampaikan penerbangan rute internasional di Bandara Ngurah Rai terus menunjukkan tren positif.

Sejak kembali melayani penerbangan internasional pada 3 Februari hingga 14 Maret 2022, jumlah penumpang internasional yang berangkat dan pergi dari Bandara Bali telah mencapai 8.770 penumpang dengan trafik pesawat mencapai 142 pergerakan pesawat.

Hingga saat ini sebanyak tujuh maskapai rute internasional telah beroperasi di Bandara Gusti Ngurah Rai Bali dengan melayani lima rute penerbangan.

Ketujuh maskapai tersebut yaitu Garuda Indonesia rute Narita-Denpasar dan Sydney-Denpasar, Singapore Airlines rute Singapura-Denpasar, Scoot rute Singapura-Denpasar, Jetstar Asia rute Singapura-Denpasar, KLM Royal Dutch rute Singapura-Denpasar, Jetstar Airways rute Melbourne-Denpasar, dan Malaysia Airlines rute Kuala Lumpur-Denpasar.

"Dengan terus bertambahnya jumlah maskapai yang melayani penerbangan rute internasional, diharapkan dapat mendukung upaya pemulihan ekonomi dan industri pariwisata di Bali secara berkelanjutan," ujarnya.

Ia menambahkan, AP I juga berkomitmen untuk terus memastikan semua prosedur operasional penerbangan internasional berjalan sesuai dengan regulasi yang berlaku dan implementasi protokol kesehatan dilaksanakan secara ketat demi mewujudkan penerbangan yang aman, nyaman dan sehat bagi seluruh pengguna jasa.

Baca juga: Aturan Perjalanan Dilonggarkan, AP I: Tanda-tanda Kenaikan Penumpang Sudah Mulai Ada

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com