Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Dunia Kian Merosot

Kompas.com - 17/03/2022, 10:10 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia melanjutkan penurunan pada perdagangan Rabu waktu AS (Kamis pagi WIB) didorong respons pasar terhadap kemajuan yang pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina.

Mengutip CNBC, Kamis (17/3/2022), harga minyak mentah berjangka Brent turun 2,35 persen menjadi ke posisi 97,56 dollar AS per barrel, sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 1,45 persen menjadi ke posisi 95,04 dollar AS per barrel.

Pasar minyak berfluktuasi tajam selama lebih dari dua minggu Kedua patokan harga minyak mentah dunia tersebut pernah mencapai level tertinggi sejak Rusia melakukan invasi ke Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu.

Baca juga: Bitcoin Sentuh Level Rp 586,13 Juta, Simak Harga Kripto Hari Ini

Pada pekan lalu harga minyak mentah Brent sempat melonjak ke level 139 dollar AS per barrel, namun kini trennya terus menunjukkan penurunan sejak akhir pekan kemarin meninggalkan level 100 dollar AS per barrel.

Minyak mentah Brent melakukan reli dengan total kenaikan 28 persen dalam enam hari berturut, namun reli itu terhenti dan terjadi pelemahan dalam lima hari berturut dengan total turun 24 persen.

Harga minyak dunia memang sempat melambung, setelah AS dan Inggris mengumumkan embargo impor minyak dari Rusia, sebagai bagian dari sanksi atas serangan ke Ukraina. Sanksi itu akan menggangu perdagangan minyak Rusia sekitar 4-5 juta barrel per hari.

Rusia merupakan pengekspor minyak mentah terbesar ke-2 di dunia dengan kontribusi 7 persen dari total minyak global.

Namun, pernyataan Uni Emirat Arab (UEA) yang akan meningkatkan produksi minyak dan mendorong negara-negara OPEC melakukan hal yang sama, guna memenuhi kekosongan pasokan dari Rusia, membuat harga minyak dunia anjlok seketika.

Baca juga: Wall Street Respon Kenaikan Suku Bunga The Fed, Saham JPMorgan, Starbucks, dan Boeing Melesat

Tren harga minyak dunia pun semakin melemah ketika Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dalam sebuah pertemuan, bahwa negaranya akan terus memenuhi kewajiban kontraknya pada pasokan energi.

Kini, harga minyak mentah dunia kembali turun setelah negosiator Rusia dan Ukraina melakukan perundingan sejak akhir pekan kemarin dan menunjukkan kemungkinan adanya hasil positif dalam beberapa hari ke depan.

"Harga minyak mungkin terus melemah minggu ini karena investor telah mencerna dampak sanksi terhadap Rusia, bersama dengan pihak-pihak yang menunjukkan tanda-tanda negosiasi menuju gencatan senjata," kata Tina Teng, Analis di CMC Markets.

Pergerakan harga minyak juga dipengaruhi adanya sinyal kemajuan perundingan nuklir AS dengan Iran, yang dapat mengarah pada pemberian keringanan sanksi atas produksi minyak Iran. Jika kesepakatan tercapai maka kemungkinan adanya tambahan pasokan minyak dari Iran di pasar global.

Tak hanya itu, kondisi lonjakan kasus Covid-19 di China turut memberikan pengaruh. China merupakan importir minyak mentah terbesar di dunia dan konsumen terbesar ke-2 setelah Amerika Serikat.

Namun negara itu mengalami lonjakan kasus Covid-19 karena varian Omicron yang sangat menular menyebar ke lebih banyak kota, memicu wabah dari Shanghai ke Shenzhen. China pun menerapkan lockdown secara luas untuk membendung penyebaran Omicron, yang dapat menghambat permintaan minyak mentah oleh negara itu.

Baca juga: Kendalikan Harga dan Inflasi, The Fed Naikkan Suku Bunga 25 Basis Poin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com