JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa Indonesia kini jadi buruan para investor.
Hal itu dibuktikan dengan nilai investasi yang masuk ke RI tetap meningkat.
Padahal kondisi negara masih menghadapi pandemi Covid-19.
"Kita itu sekarang jadi darling orang mau investasi, datang kemari. Kamu lihat aja angkanya, investasi 2020, 2021 Covid-19 kan angka naik," kata Luhut ditemui di Jakarta, Kamis (17/3/2022).
Baca juga: Luhut: Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi WA Saya Tanya Progres Investasi IKN Nusantara
Pembuktian lainnya, masuknya nilai investasi 132 miliar dollar AS di proyek pengembangan Kawasan Industri Hijau di Kalimantan Utara (Kaltara).
"Kaltara saja itu 132 miliar dollar AS itu baru satu, iron steel itu tadi 100 miliar dollar AS. Angka besar kali itu," ucapnya.
Baca juga: Jokowi: Transisi Energi Bukan Cuma Soal Perubahan Energi Fosil ke Energi Terbarukan...
Selain itu, kata Luhut, nilai mata uang rupiah juga stabil dibandingkan negara-negara lain.
"Kita lihat hari ini orang currency gonjang-ganjing, rupiah kan paling stabil. Enggak bisa dibohongi," kata dia.
Baca juga: Proses Pemulihan Ekonomi Menurut Sri Mulyani: Ibarat Naik Roller Coaster dan Mobil, Enggak Mulus
Meski Indonesia memiliki utang, namun tidak sebesar negara lain. Oleh karena itu, tak heran Indonesia menjadi buruan para investor.
"Kalau orang bilang utang sana sini, semua negara di dunia ini utang besar. Kita termasuk kecil, 40an persen dari GDP," ujar Luhut.
Baca juga: Softbank Mundur, Luhut Sebut Abu Dhabi-China Siap Investasi 20 Miliar Dollar AS di IKN Nusantara
Sebagai informasi, realisasi investasi Indonesia di tahun 2021 melebihi target yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), sebesar Rp 901,2 triliun. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, untuk mencapai target investasi tersebut Kementerian Investasi menggunakan strategi yang tidak lazim.
"Realisasi (investasi) dari Januari-Desember 2021, kita mencapai Rp 901,2 triliun. Artinya melampaui target dari perintah Bapak Presiden kepada kami, sebesar Rp 900 triliun," ucapnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (27/1/2022).
Bahlil bilang, capaian realisasi investasi 2021, juga melebihi juga target dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) sebesar 104 persen. Sedangkan target capaian dari Presiden sebesar 100,1 persen. Seiring dengan pencapaian tersebut, total tenaga kerja yang terserap sebanyak 1,2 juta lebih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.