Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti GoTo dan Bukalapak, Amazon dan Tesla Dulu Juga di Posisi Rugi Saat IPO di Wall Street

Kompas.com - 18/03/2022, 08:37 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana Initial Public Offering (IPO) PT GoTo Tokopedia Gojek acap kali dibandingkan dengan IPO Bukalapak.com (BUKA). Hal ini karena posisi laporan keuangan kedua perusahaan yang masih merugi saat IPO.

Meskipun BUKA terus menunjukkan penurunan kerugian, BUKA terus mengalami penurunan saham yang sangat signifikan sejak IPO pada tahun 2021 lalu, dari Rp 850 per saham hingga pada penutupan kemarin Rp 272 per saham.

Baca juga: Bandingkan dengan Bukalapak, Bagaimana Prospek Saham GoTo Pasca IPO?

Chief Executive Officer (CEO) Sucor Sekuritas Bernadus Wijaya mengungkapkan, tidak ada perusahaan startup yang melakukan IPO dalam keadaan untung. Ini juga terjadi pada perusahaan international seperti Amazon, Tesla, dan Sea Limited.

"Tidak ada perusahaan startup, apalagi tech company, yang melakukan IPO dalam keadaan sudah untung. Studi kasusnya pun ada, sebut saja Amazon, Tesla, hingga Sea Limited masih merugi ketika melantai di Bursa Wall Street. Bukan berarti IPO mereka tidak menarik bukan?" kata Bernadus dalam postingan di Instagram, dan telah dikonfirmasi Kamis (18/3/2022).

Baca juga: Cermati Kinerja GoTo Jelang IPO: Catatkan Rugi Bersih sejak Didirikan hingga Akui Bakal Sulit Cetak Laba

Rugi GoTo bukan kejutan...

Seperti diketahui, GoTo merupakan slalah satu market leader dan memiliki ekosistem yang komprehensif. Startup dengan ekosistem terbesar di Indonesia itu rencananya akan menawarkan sebanyak - banyaknya 52 miliar saham, setara dengan 4,35 persen saham.

Dari pelaksanaan IPO ini, GoTo menargetkan akan menghimpun dana hingga Rp 17,9 triliun. Adapun harga IPO berada di kisaran Rp 316- 346 per unit. Saham GoTo juga akan ditarwartkan khusus kepada sekitar 600.000 mitra pengemudi di Indonesia yang memenuhi kriteria.

"Rugi GoTo ini tentu bukanlah kejutan. Sebagai perusahaan yang memiliki ekosistem terbesar, tentunya mereka banyak menghabiskan uang untuk investasi dan ekspansi demi meningkatkan jumalah pelanggan. Namun bukan berarti IPO GoTo tidak menarik," tambah Bernadus.

Baca juga: GoTo Minta Ratusan Ribu Driver Memilih, Mau Terima Saham atau Uang Tunai

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com