Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Sentuh Level 7.000,58, IHSG Berakhir Melemah

Kompas.com - 18/03/2022, 16:15 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melemah pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (18/3/2022). Pada awal sesi, IHSG sempat tembus level 7.000,58, namun langsung berbalik melemah.

IHSG ditutup turun 9,4 poin (0,14 persen) pada level 6.954,96. Asing tercatat melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 72 miliar pada perdagangan hari ini.

Melansir RTI, terdapat 246 saham yang hijau, 278 saham merah, dan 156 saham lainnya stagnan. Jumlah transaksi seharian ini mencapai Rp 19,13 triliun dengan volume 28,17 miliar saham.

Baca juga: Rupiah dan IHSG Melemah di Sesi I Perdagangan

Bukit Asam (PTBA) mencatatkan net sell asing tertinggi sebesar Rp 190,7 miliar. Saham PTBA ambles 3,9 persen di level Rp 3.190 per saham. Adapun total transaksi PTBA hari ini mencapai Rp 555,1 miliar dengan volume 173,1 juta saham.

Net sell asing tertinggi juga dicatatkan oleh Bank Mandiri (BMRI) sebesar Rp 135,6 miliar. BMRI selama sesi II perdagangan terkoreksi 0,31 persen di level Rp 7.925 per saham. BMRI juga mencatatkan total transaksi Rp 841,1 miliar dengan volume 106,1 juta saham.

Kemudian, Bank Central Asia (BBCA) juga mencatatkan aksi jual bersih asing tertinggi selanjutnya sebesar Rp 131,2 miliar. Saham BBCA berada di level Rp 7.900 per saham atau melemah 1,25 persen. Adapun volume perdagangan BBCA mencapai 144 juta saham dengan total transaksi Rp 1,1 triliun.

Saham–saham yang menahan indeks hari ini antara lain, Merdeka Copper Gold (MDKA) yang melemah 1,6 persen di level Rp 4.300 per saham. Kemudian, Bank Raskyat Indonesia (BBRI) terkoreksi 1,5 persen menjadi Rp 4.580 per saham, dan Bank Neo Commerce (BBYB) turun 1,35 persen di level Rp 2.200 per saham.

Baca juga: IHSG Melaju Positif di Awal Sesi, Rupiah Lesu

Saham yang menopang indeks dipimpin oleh Adaro Minerals (ADMR) yang meroket 7,6 persen di level Rp 1.830 per saham. Dilanjutkan oleh Vale Indonesia (INCO) yang melesat 4,04 persen di level Rp 5.800 per saham, dan Indika Energy (INDY) yang bertambah 1,8 persen di level Rp 2.200 per saham.

Bursa Asia mayoritas hijau, dengan kenaikan Shanghai Komposit 1,12 persen, Strait Times 0,45 persen, dan Nikkei 0,65 persen. Sementara itu, Hang Seng Hong Kong melemah 0,4 persen.

Bursa Eropa merah dengan penurunan FTSE 0,16 persen, dan Xetra Dax 0,52 persen.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot sore ini melemah.

Berdasarkan Bloomberg, mata uang garuda berada di level Rp 14.340 per dollar AS atau turun 38 poin atau 0,27 persen.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada pada level Rp 14.340 per dollar AS pada Jumat (18/3/2022), atau melemah dibandingkan sebelumnya Rp 14.290 per dollar AS.

Baca juga: Lima Emiten Perbankan Tebar Dividen Bulan Ini, Mana yang Paling Besar?

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com