Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Meroket, Saudi Aramco Raup Laba Rp 1.573 Triliun

Kompas.com - 21/03/2022, 08:10 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

RIYADH, KOMPAS.com - Raksasa minyak Saudi Aramco mencatatkan kinerja keuangan yang cemerlang sepanjang tahun lalu, tercermin dari laba bersih perusahaan yang meningkat signifikan. Ini selaras dengan melonjaknya harga minyak mentah dunia pada 2021.

Dilansir dari CNBC International, Senin (21/3/2022), perusahaan minyak milik pemerintah Arab Saudi itu membukukan laba bersih sebesar 110 miliar dollar AS atau setara Rp 1.573 triliun (asumsi kurs Rp 14.300 per dollar AS) pada 2021. Capaian ini meroket 110 persen dibanding tahun 2020 sebesar 49 miliar dollar AS.

Realisasi laba itu juga sesuai dengan ekspektasi analis yang disurvei oleh Reuters, di mana para analis memperkirakan laba bersih Saudi Aramco mencapai sebesar 109,7 miliar dolllar AS untuk tahun buku 2021. Capaian ini menjadi sentimen positif bagi saham raksasa minyak itu.

Baca juga: Investor Pesimistis Rusia-Ukraina Berdamai, Harga Minyak Dunia Kembali Tembus 100 Dollar AS

"Hasil kinerja kami yang positif ini merupakan cerminan dari keuangan yang disiplin, fleksibilitas melalui kondisi pasar yang terus berkembang dengan tetap berpegang pada fokus strategi pertumbuhan jangka panjang kami," ujar CEO Saudi Aramco, Amin Nasser.

Peningkatan harga minyak mentah dunia pada tahun lalu menjadi berkah tersendiri bagi Saudi Aramco. Sebagaimana diketahui, pada penghujung tahun lalu minyak mentah acuan global, Brent, diperdagangkan pada level kisaran 80 dollar AS, menguat hampir 50 persen sejak awal 2021.

Sebagai informasi, kurangnya pasokan di tengah tren pemulihan ekonomi menjadi penyebab utama harga minyak mentah dunia melesat pada tahun lalu. Adanya jarak antara pasokan dan permintaan telah menimbulkan ketidakpastian pada pasar komoditas energi global, bahkan jauh sebelum konflik geopolitik Rusia dan Ukraina memanas.

"Meskipun kondisi ekonomi telah membaik secara signifikan, namun prospeknya tetap tidak pasti karena berbagai faktor makro ekonomi dan geopolitik," kata Nasser.

Dengan capaian laba bersih itu, Saudi Aramco akan membagikan dividen kuartal keempat sebesar 18,8 miliar dollar AS, yang akan dibayarkan pada waktu dekat. Dividen tersebut ditutupi oleh kenaikan arus kas bebas menjadi 107,5 miliar dollar AS pada 2021, dibandingkan dengan 49,1 miliar dollar AS pada 2020.

Nasser mengatakan, untuk tahun ini perusahaan akan tetap berinvestasi guna meningkatkan kapasitas produksi minyak mentah menjadi 13 juta barrel per hari pada 2027. Selain itu, perusahaan juga akan memperluas produksi cair ke kimia, dan berupaya meningkatkan produksi gas lebih dari 50 persen pada 2030.

Selain itu, Saudi Aramco juga berencana untuk mencapai emisi gas rumah kaca cakupan 1 dan cakupan 2 bersih-nol di seluruh aset yang dioperasikan sepenuhnya dimiliki olehnya pada 2050.

Oleh karenanya, pada tahun ini Saudi Aramco menganggarkan 31,9 miliar dollar AS untuk belanja modal atau capital expenditure (capex). Angka ini meningkat 18 persen dibanding tahun lalu.

"Kita melaksanakan bagian kita, namun ini tidak cukup. Pemain lain di industri ini juga perlu untuk menjalankan bagian mereka dan meningkatkan investasinya," ucap Nasser.

Baca juga: Saudi Aramco Cetak Pertumbuhan Pendapatan Hingga 158 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com