Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Melemah di Sesi I Perdagangan, Investor Asing Lepas Saham BBCA, BMRI, dan ADRO

Kompas.com - 21/03/2022, 12:28 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pada penutupan sesi I perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (21/3/2022), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah. Pelemahan juga terjadi pada nilai tuker rupiah di pasar spot.

Melansir RTI, pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG berada pada level 6.940,32 atau turun 14,63 poin atau 0,21 persen dibandingkan penutupan sebelumnya di level 6.954,96.

Sementara itu, terdapat 233 saham yang hijau, 275 saham merah dan 167 saham lainya stagnan. Jumlah transaksi siang ini mencapai Rp 6,7 triliun dengan volume 14,5 miliar saham.

Siang ini, Bank Central Asia (BBCA) mencatatkan aksi jual bersih tertinggi sebesar Rp 126,6 miliar. Saham BBCA melemah 0,6 persen di level Rp 7.850 per saham. Adapun volume perdagangan BBCA mencapai 43 juta saham dengan total transaksi Rp 338,1 miliar.

Baca juga: Pemerintah Wajibkan Pengusaha Sediakan Minyak Goreng Curah

Net sell asing tertinggi juga dicatatkan oleh Bank Mandiri (BMRI) sebesar Rp 80,8 miliar. BMRI siang ini terkoreksi ambles 3,79 persen di level Rp 7.625 per saham. BMRI mecatatkan total transaksi Rp 437,6 miliar dengan volume 57,1 juta saham.

Menyusul saham Adaro Energy (ADRO) yang juga mencatatkan aksi jual bersih tertinggi selanjutnya, sebesar Rp 38,7 miliar. ADRO siang ini menguat 1,1 persen di level Rp 2.750 per saham. Total transaksi ADRO siang ini mencapai Rp 171,8 miliar dengan volume 62,6 juta saham.

Sedangkan aksi beli bersih tertinggi siang ini antara lain Astra International (ASII) dan Telkom Indonesia (TLKM) masing-masing sebesar Rp 62,5 miliar dan Rp 46,1 miliar. ASII siang ini menguat 2,3 persen di level Rp 6.550 per saham, berbeda dengan TLKM yang stagnan di level Rp 4.540 per saham.

Losers siang ini antara lain Gudang Garam (GGRM) yang ambles 6,7 persen di level Rp 31.325 per saham, Indika Energy (INDY) turun 2,7 persen di posisi Rp 2.140 per saham, dan Aneka Tambang (ANTM) di level Rp 2.340 per saham atau terkoreksi 2,09 persen.

Baca juga: Hampir 3 Bulan, Pengungkapan Harta Tax Amnesty Jilid II Capai Rp 35,5 Triliun

Gainers siang ini antara lain Surya Esa Perkasa (ESSA) yang melesat 10,5 persen di level Rp 840 per saham. Kemudian, Matahari Putra Prima (MPPA) yang naik 9,68 persen di posisi 408 per saham, dan Unilever Indonesia (UNVR) yang menguat 2,6 persen pada posisi Rp 3.450 per saham.

Sementara itu, bursa Asia mayoritas merah dengan penurunan Shanghai Komposit 0,5 persen, dan Hang Seng Hong Kong melemah 0,9 persen, Strait Times menguat 0,08 persen.

Adapun berdasarkan Bloomberg, rupiah pada tengah siang ini bergerak melemah. Pukul 12.04 WIB mata uang garuda berada di level Rp 14.342 per dollar AS atau turun 2 poin (0,01 persen) dibanding sebelumnya Rp 14.340 per dollar AS.

Baca juga: Asosiasi Pedagang: Harga Minyak Goreng, Kedelai, hingga Daging Sapi Naik Tidak Wajar

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com