Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Coba Awal Produksi BBM dan Pelumas Racing Sukses, Pertamina: Bisa untuk MotoGP 2023

Kompas.com - 21/03/2022, 19:40 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) berhasil memproduksi bahan bakar minyak dan bahan dasar pelumas yang memenuhi kualitas BBM dan pelumas racing berstandar internasional.

Kedua produk tersebut telah lolos uji coba tahap awal untuk pengujian karakteristik dengan beberapa parameter yang telah ditetapkan. Targetnya produk BBM dan pelumas racing ini bisa digunakan dalam ajang MotoGP di Mandalika pada 2023 mendatang.

Corporate Secretary PT KPI Ifki Sukarya mengatakan, pengujian dilakukan oleh Lemigas, sebuah laboratorium penguji bahan bakar dan pelumas independent bertaraf internasional.

Baca juga: Dirut Pertamina Bangga Produk UMKM NTB Mendunia di Ajang MotoGP Mandalika

Uji coba yang dilakukan pada kendaraan jenis 650 CC dan 250 CC menunjukkan parameter utama BBM racing yang diproduksi PT KPI telah sesuai dengan standard Fédération Internationale de Motocyclisme atau FIM untuk bisa digunakan kendaraan kategori MotoGP, Moto2, dan Moto3.

"Hasil pengujian di antaranya menunjukkan bahwa BBM racing produksi Pertamina memiliki octane number tinggi yaitu RON 100 dan MON 90. Hal ini memastikan bahan bakar dapat beroperasi pada mesin balap yang berkompresi tinggi," ujar Ifki dalam keterangannya, Senin (21/3/2022).

Parameter lainnya yaitu pada existent gum yang sangat rendah, sehingga memiliki ketahanan oksidasi yang baik pada operasi mesin motor balap yang bertemperatur tinggi.

BBM racing Pertamina juga terbukti memiliki kandungan sulfur yang rendah sebesar kurang dari 1,0 miligram per kilogram yang memastikan tingkat emisi ramah lingkungan serta memenuhi standard terbaik internasional.

Sementara terkait kualitas pelumas khusus racing dengan base oil produksi PT KPI, hasil pengujiannya menunjukkan memiliki karakteristik yang setara dibandingkan pelumas khusus racing dengan base oil full sintetik yang saat ini 100 persen masih diimpor.

Baca juga: Harga Pertamax Bakal Naik? Ini Kata Pertamina

"Produksi base oil setara kualitas full sintetik oleh PT KPI ini memberikan opsi harga base oil yang lebih terjangkau dan kompetitif bagi produsen pelumas khusus racing selain juga berpotensi menghemat devisa," jelas dia.

Lebih lanjut, Ifki mengatakan, selain uji karakteristik, BBM dan pelumas racing tersebut juga telah melewati uji kinerja. Pada pengujian kinerja digunakan metode chassis dynamometer yang menunjukkan penggunaan bahan bakar dan pelumas khusus racing yang menggunakan base oil produksi PT KPI menunjukkan daya dan torsi maksimal yang cukup tinggi.

Selain itu, pengujian juga menunjukkan AFR (Air Fuel Ratio) dibutuhkan berada pada rentang AFR optimum (12,5-13,0) sehingga efisiensi bahan bakar sangat optimal.

Ia bilang, hasil pengujian Lemigas juga menunjukkan pelumas racing yang menggunakan base oil produksi PT KPI memenuhi standar yang ditetapkan dalam spesifikasi SNI JASO 7069.2 untuk unjuk kinerja API SN/JASO MA2 dengan SAE 10W-50.

Hasil pengujian tersebut pun membuat perseroan menargetkan BBM dan pelumas khusus racing yang menggunakan base oil produksi PT KPI akan siap digunakan pada ajang MotoGP Mandalika di 2023 mendatang.

“Untuk itu dalam waktu dekat akan dilakukan sertifikasi resmi oleh laboratorium yang ditunjuk oleh FIM serta uji endurance di sirkuit resmi untuk memastikan kinerja tetap optimal dalam simulasi balapan,” pungkas Ifki.

Baca juga: Pertamina Pastikan Harga BBM Pertalite Tidak Naik, Bagaimana dengan Pertamax Series?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com