Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lanjutkan Kenaikan, IHSG Kembali Intip Level 7.000

Kompas.com - 22/03/2022, 09:15 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (22/3/2022). Hal ini berbeda dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.11 WIB, IHSG berada pada level 6.985,82 atau naik 30,54 poin (0,44 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.955,18.

Sebanyak 235 saham melaju di zona hijau dan 96 saham di zona merah. Sedangkan 212 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,07 triliun dengan volume 1,6 miliar saham.

Baca juga: IHSG Bakal Lanjutkan Penguatan? Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Bursa Asia hijau dengan kenaikan Nikkei 1,6 persen, Hang Seng Hong Kong 1,04 persen, Shanghai Komposit 0,07 persen, dan Strait Times 0,1 persen.

Wall Street pagi ini ditutup merah dengan penurunan Dow Jones Industrial Average (DJIA) 0,58 persen, S&P 500 melemah 0,04 persen, dan Nasdaq Komposit terkoreksi 0,4 persen.

Sebelumnya, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengungkapkan, sentimen positif The Fed akan mendorong pergerakan IHSG yang positif hari ini.

Pada awal pekan ini, Ketua The Fed Jerome Powell mengungkapkan akan menaikkan suku bunga lebih agresif lagi untuk mengendalikan inflasi. Berbeda dengan pernyataan pekan lalu, awal pekan ini pernyataan Powell dinilai lebih optimis.

“Powell lebih optimis, lebih yakin, lebih berani dalam menaikkan tingkat suku bunganya. Apalagi, pasar ternyata menyambut hal tersebut dengan gembira. Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG berppotensi akan bergerak menguat terbatas dengan rentang pergerakan 6.910-6.998,” kata Maximilianus.

Rupiah melemah

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir Bloomberg, pukul 09.03 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.350 per dollar AS, atau turun 14 poin (0,1 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.336 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah merepon pidato Ketua The Fed Jerome Powell yang berencana menaikkan suku bunga secara agresif untuk menekan inflasi.

"Nilai tukar rupiah kemungkinan melemah hari ini terhadap dollar AS karena penjelasan Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell semalam yang memberikan indikasi bahwa The Fed akan agresif memerangi inflasi di AS," kata Ariston kepada Kompas.com.

Ariston memprediksi rupiah hari ini bisa melemah pada kisaran Rp 14.360 per dollar AS sampai dengan Rp 14.380 per dollar AS, dengan potensi support Rp 14.300 per dollar AS.

Baca juga: Rupiah dan IHSG Ditutup Menguat Tipis

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com