Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kian Susut, Berapa Jumlah BUMN Saat Ini?

Kompas.com - 22/03/2022, 16:20 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus mengalami penurunan. Ini merupakan bagian dari inisiatif Kementerian BUMN dalam melakukan restrukturisasi dan reformasi bisnis.

Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko Kementerian BUMN Nawal Nely melaporkan, sampai dengan Desember 2021 tercatat ada sebanyak 87 perusahaan pelat merah. Namun, angka itu terus menurun, dan tengah menuju 42 BUMN sampai dengan Juni mendatang.

"Per Desember 2021 kita sudah hampir 87 BUMN. Meskipun demikian, 87 BUMN-nya sudah mau ke 42 per Juni," kata dia, dalam Sosialisasi Mengenai Penawaran Umum di Pasar Modal kepada BUMN, Selasa (22/3/2022).

Baca juga: Mengintip Besaran Bonus Direksi dan Komisaris Bank BUMN

Penyusutan jumlah BUMN itu diikuti dengan klasterisasi perusahaan pelat merah. Dengan akan adanya klaster danareksa, maka total akan ada 13 klaster perusahaan pelat merah.

Berdasarkan data yang dipaparkan, ke-13 klaster itu terdiri dari, jasa keuangan, energi, infrastruktur, asuransi, telekom, pariwisata pendukung, mineral dan batu bara, logistik, pupuk dan pangan, perkebunan, manufaktur dan pertahanan, kesehatan, dan danareksa.

"Sebagian besar BUMN memiliki interkoneksi transaksi antar BUMN yang cukup tinggi," ujar Nawal.

Adapun dari total 87 BUMN itu, total asetnya mencapai Rp 8.767 triliun. Angka ini setara dengan 58 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.

"Secara portofolio ini aset BUMN menjadi bagian penting dari perekonomian Indonesia," ucap dia.

Baca juga: Bersih-bersih BUMN ala Erick Thohir Sasar BUMN Mati Suri: 3 Dibubarkan, 4 Lagi Menyusul

Penyusutan BUMN bakal berlanjut

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir bakal kembali menyusutkan jumlah perusahaan pelat merah menjadi 37. Saat ini, jumlah BUMN ada 41 perusahaan.

"Dari 108 BUMN yang dikecilkan menjadi 41 bumn sudah berjalan baik. Apakah puas di situ? Tentu tidak. Oleh karena itu, kita akan terus mendorong konsolidasi BUMN dari 41 ke 30," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (17/3/2022).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Cara Bayar BPJS Ketenagakerjaan Pakai LinkAja

Cara Bayar BPJS Ketenagakerjaan Pakai LinkAja

Spend Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BSI

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BSI

Spend Smart
Cara Bayar Netflix Pakai GoPay, DANA, dan OVO dengan Mudah

Cara Bayar Netflix Pakai GoPay, DANA, dan OVO dengan Mudah

Spend Smart
Cara Bayar Kartu Kredit Mandiri lewat ATM dan Aplikasi Livin'

Cara Bayar Kartu Kredit Mandiri lewat ATM dan Aplikasi Livin'

Spend Smart
Sempat Gangguan, Laman OJK Telah Normal Kembali

Sempat Gangguan, Laman OJK Telah Normal Kembali

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Mendapatkan Tiket Gratis Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Sudah Dibuka, Ini Cara Mendapatkan Tiket Gratis Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Whats New
OJK: Minat Nasabah Terhadap Pembiayaan Produktif Syariah Perlu Ditingkatkan

OJK: Minat Nasabah Terhadap Pembiayaan Produktif Syariah Perlu Ditingkatkan

Whats New
Rhenald Kasali: Literasi Digital dan Bahasa Keuangan Jadi Kunci Kuasai Uang

Rhenald Kasali: Literasi Digital dan Bahasa Keuangan Jadi Kunci Kuasai Uang

Whats New
Pengamat: Bursa CPO Bukan Solusi untuk Permasalahan Industri Sawit di RI

Pengamat: Bursa CPO Bukan Solusi untuk Permasalahan Industri Sawit di RI

Whats New
Goldman Sachs Sebut China Alami Peningkatan Permintaan Tembaga, Besi, dan Minyak

Goldman Sachs Sebut China Alami Peningkatan Permintaan Tembaga, Besi, dan Minyak

Whats New
Bantu Petani Karet, PGN bersama Masyarakat Kembangkan Pupuk Organik Terjangkau

Bantu Petani Karet, PGN bersama Masyarakat Kembangkan Pupuk Organik Terjangkau

Whats New
Ada Konflik di Rempang, Menteri Bahlil: Xinyi Paham Kondisi Saat Ini

Ada Konflik di Rempang, Menteri Bahlil: Xinyi Paham Kondisi Saat Ini

Whats New
Meski Sudah Diresmikan, Tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung Belum Ditetapkan

Meski Sudah Diresmikan, Tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung Belum Ditetapkan

Whats New
'Wealth Wisdom' PermataBank Edukasi Pentingnya Pemahaman Konsep Kekayaan Holistik

"Wealth Wisdom" PermataBank Edukasi Pentingnya Pemahaman Konsep Kekayaan Holistik

Whats New
RI Butuh Banyak Talenta Digital untuk Data Center, Ini Upaya yang Bisa Dilakukan

RI Butuh Banyak Talenta Digital untuk Data Center, Ini Upaya yang Bisa Dilakukan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com