JAKARTA, KOMPAS.com – PT Tamaris Hydro melakukan program penawaran Obligasi, sebesar Rp 750 miliar. Hasil yang diperoleh oleh PT Tamaris Hidro adalah bahwa minat investor terhadap penawaran obligasi tersebut sangat tinggi. Sehingga obligasi tersebut mengalami oversubscribed.
Kelebihan permintaan tersebut dirinci sebagai berikut: untuk investor yang committed tercatat memesan obligasi sebesar Rp 937,8 miliar sedangkan investor yang uncommitted pemesanannya mencapai hingga Rp 1,4 triliun.
Obligasi Tamaris Hydro I Tahun 2022 mendapat peringkat triple A dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Obligasi itu dibagi menjadi 3 seri. Seri A dengan jumlah pokok Rp 200 miliar dengan temor 3 tahun dan kupon bunga 5,5 persen, Seri B sebesar Rp 250 miliar dengan tenor 5 tahun dan kupon bunga sebesar 7 persen, sedangkan Seri C sebesar Rp 300 miliar dengan tenor 7 tahun dengan kupon bunga 8,1 persen. Pembayaran kupon dilakukan setiap triwulan.
Baca juga: Kementerian ESDM Kejar Pengoperasian Pembangkit EBT Sesuai Target
Widi Mahardi Exec. Dir Corporate Finance, Portfolio Mgmt & Treasury Tamaris Hidro mengatakan, dana dari hasil Penawaran Umum Obligasi Tamaris Hydro I Tahun 2022 (setelah dikurangi dengan biaya emisi), akan digunakan untuk pelunasan sebagian fasilitas kredit sindikasi Perseroan dan entitas anak.
“Dana yang kita dapat dari obligasi ini sepenuhnya akan kita gunakan untuk refinancing sebagian dari utang pokok yang kita miliki saat ini. Dengan total utang pokok sindikasi sebesar Rp 2,3 triliun, sehingga saat ini kita akan menurunkan pinjaman kiga di obligasi yang tadinya Rp 2,3 triliun turun Rp 750 miliar, menjadi Rp 1,6 triliun,” kata Widi secara virtual, Selasa (22/3/2022).
Sebagai portofolio investasi, Obligasi tersebut relatif aman karena memiliki dua dukungan kuat. Pertama, penerbitan Obligasi Tamaris Hydro I Tahun 2022 tersebut memiliki dukungan likuiditas dari PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) dengan jumlah fasilitas standby maksimal Rp750.000.000.000,-.
Dana tersebut dapat digunakan untuk pemenuhan Dana Cadangan Pembayaran Bunga dan/atau Dana Cadangan Pelunasan Pokok Obligasi. Obligasi Tamaris Hydro I Tahun 2022 didukung dengan sinking fund.
Baca juga: Jokowi ke PM Inggris soal EBT: Kalau Hanya Ngomong Saja, Saya Juga Bisa
Sinking fund yang dimaksud, yaitu dana cadangan mencakup dana pembayaran bunga obligasi yang harus tersedia sebesar 3 bulan pembayaran bunga obligasi untuk masing-masing seri obligasi, dimana dana tersebut harus tersedia paling lambat 20 (dua puluh) hari kerja setelah emisi.
Kemudian, dana cadangan pelunasan pokok obligasi yang harus tersedia sejak 12 (dua belas) bulan hingga 3 (tiga) bulan sebelum tanggal pelunasan pokok masing-masing Seri Obligasi, bertahap dari 3 persen hingga 100 persen.
Saat ini, pemerintah gencar berkampanye dalam menekan tingkat emisi karbon guna menciptakan stabilitas iklim. Pemerintah menta juga menargetkan penambahan kapasitas untuk pembangkit yang berasal dari Energi Baru Terbarukan (EBT), untuk mencapai target kapasitas pembangkit listrik sebasar 35.000 MW. Sehingga prospek bisnis EBT di masa depan menjanjikan ruang pertumbuhan yang sangat besar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.