Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

EBT Berpotensi Cerah, Obligasi Tamaris Hydro Oversubscribed

Kompas.com - 22/03/2022, 18:10 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Tamaris Hydro melakukan program penawaran Obligasi, sebesar Rp 750 miliar. Hasil yang diperoleh oleh PT Tamaris Hidro adalah bahwa minat investor terhadap penawaran obligasi tersebut sangat tinggi. Sehingga obligasi tersebut mengalami oversubscribed.

Kelebihan permintaan tersebut dirinci sebagai berikut: untuk investor yang committed tercatat memesan obligasi sebesar Rp 937,8 miliar sedangkan investor yang uncommitted pemesanannya mencapai hingga Rp 1,4 triliun.

Obligasi Tamaris Hydro I Tahun 2022 mendapat peringkat triple A dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Obligasi itu dibagi menjadi 3 seri. Seri A dengan jumlah pokok Rp 200 miliar dengan temor 3 tahun dan kupon bunga 5,5 persen, Seri B sebesar Rp 250 miliar dengan tenor 5 tahun dan kupon bunga sebesar 7 persen, sedangkan Seri C sebesar Rp 300 miliar dengan tenor 7 tahun dengan kupon bunga 8,1 persen. Pembayaran kupon dilakukan setiap triwulan.

Baca juga: Kementerian ESDM Kejar Pengoperasian Pembangkit EBT Sesuai Target

Widi Mahardi Exec. Dir Corporate Finance, Portfolio Mgmt & Treasury Tamaris Hidro mengatakan, dana dari hasil Penawaran Umum Obligasi Tamaris Hydro I Tahun 2022 (setelah dikurangi dengan biaya emisi), akan digunakan untuk pelunasan sebagian fasilitas kredit sindikasi Perseroan dan entitas anak.

“Dana yang kita dapat dari obligasi ini sepenuhnya akan kita gunakan untuk refinancing sebagian dari utang pokok yang kita miliki saat ini. Dengan total utang pokok sindikasi sebesar Rp 2,3 triliun, sehingga saat ini kita akan menurunkan pinjaman kiga di obligasi yang tadinya Rp 2,3 triliun turun Rp 750 miliar, menjadi Rp 1,6 triliun,” kata Widi secara virtual, Selasa (22/3/2022).

Sebagai portofolio investasi, Obligasi tersebut relatif aman karena memiliki dua dukungan kuat. Pertama, penerbitan Obligasi Tamaris Hydro I Tahun 2022 tersebut memiliki dukungan likuiditas dari PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) dengan jumlah fasilitas standby maksimal Rp750.000.000.000,-.

Dana tersebut dapat digunakan untuk pemenuhan Dana Cadangan Pembayaran Bunga dan/atau Dana Cadangan Pelunasan Pokok Obligasi. Obligasi Tamaris Hydro I Tahun 2022 didukung dengan sinking fund.

Baca juga: Jokowi ke PM Inggris soal EBT: Kalau Hanya Ngomong Saja, Saya Juga Bisa

Sinking fund yang dimaksud, yaitu dana cadangan mencakup dana pembayaran bunga obligasi yang harus tersedia sebesar 3 bulan pembayaran bunga obligasi untuk masing-masing seri obligasi, dimana dana tersebut harus tersedia paling lambat 20 (dua puluh) hari kerja setelah emisi.

Kemudian, dana cadangan pelunasan pokok obligasi yang harus tersedia sejak 12 (dua belas) bulan hingga 3 (tiga) bulan sebelum tanggal pelunasan pokok masing-masing Seri Obligasi, bertahap dari 3 persen hingga 100 persen.

Saat ini, pemerintah gencar berkampanye dalam menekan tingkat emisi karbon guna menciptakan stabilitas iklim. Pemerintah menta juga menargetkan penambahan kapasitas untuk pembangkit yang berasal dari Energi Baru Terbarukan (EBT), untuk mencapai target kapasitas pembangkit listrik sebasar 35.000 MW. Sehingga prospek bisnis EBT di masa depan menjanjikan ruang pertumbuhan yang sangat besar.

Indonesia memiliki banyak pegunungan dan sungai yang mempunyai potensi untuk dimanfaatkan sebagai sumber untuk pembangunan PLTMH. Dengan jumlah sungai yang mencapai lebih dari 4.400 sungai baik sedang maupun besar yang sangat berpotensi untuk menghasilkan energi hijau. Di lain hal EBT yang berasal dari tenaga air memiliki sejumlah keuntungan di antaranya air merupakan pembangkit yang murah dan ramah lingkungan.

Armaya Dadan Exec. Dir Business Development Tamaris Hidro mengatakan, besarnya potensi pembangkit energi yang berasal dari air tersebut, merupakan salah satu factor yang mendorong banyak perusahaan swasta bergerak di bidang Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) karena prospek yang sangat baik.

Dia menjelaskan, untuk mendukung keseimbangan ekosistem hutan pihaknya juga tunduk pada regulasi yang berlaku. Selain itu perusahaan juga melakukan reboisasi, memastikan segala kegiatan terukur dan berstandar international.

Baca juga: PLTS Akan Jadi Tulang Punggung Pengembangan EBT

“Kami sebagai perusahaan di bidang renewable energy sangat konsern dengan masalah lingkungan, beberapa lokasi kami berada di daerah kawasan hutan. Jadi kami mengikuti regulasi peraturan kehutanan, jadi kita mengganti wilayah hutan yang dipakai melalui reboisasi sesuai aturan yang berlaku, menjaga keseimbangan, serta mengikuti standar international, dan semuanya juga terukur dan kita juga ada laporan rutin ke pihak terkait,” ujar Armaya.

Bertindak sebagai penjamin Pelaksana Emisi Obligasi Tamaris Hydro I Tahun 2022 adalah BCA Sekuritas, Bina Arta Sekuritas dan Indo Premier Sekuritas. Sedangkan bertindak sebagai penjamin Emisi adalah Nikko Sekuritas Indonesia. Sementara Bank BRI bertindak sebagai Wali Amanat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com