JAKARTA, KOMPAS.com - Hendry Susanto, bos robot trading yang dikelola oleh PT FSP Academy Pro ditangkap Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, pada Selasa (22/3/2022).
"Iya betul, sudah ditangkap dan sudah ditahan di Jakarta," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermanan melalui pesan singkat, Rabu (23/3/2022).
Kasus penipuan investasi bodong ini dikabarkan telah membuat penggunanya menderita kerugian sebanyak Rp 5 triliun.
Baca juga: Bos Fahrenheit Hendry Susanto Ditangkap, Bagaimana Awal Mula Kasusnya?
Seperti diketahui, Fahrenheit merupakan platform investasi bodong berkedok robot trading kripto yang dikelola oleh PT FSP Academy Pro.
Fahrenheit mulanya menawarkan layanan autopilot trader. Katanya dengan layanan ini, trader berkesempatan untuk bisa trading tanpa perlu selalu memperhatikan market dan berita. Sebab, diakui ada expert trader yang menggunakan teknologi robot yang selalu mengawasi.
Dalam lamannya, mereka mengeklaim Fahrenheit Autopilot Trader akan menghasilkan keuntungan secara konsisten. Itu karena adanya pengelolaan keuangan yang baik berdasarkan ekuitas yang ada. Platform ini juga dikatakan secara otomatis dapat membuka dan menutup pesanan setiap hari.
Fahrenheit juga mengaku sudah memiliki badan hukum di Indonesia yang berlokasi di SOHO Capital Lt 35 unit 3501, Jakarta Barat.
Baca juga: Bos Trading Fahrenheit Ditangkap, Seperti Apa Model Investasinya?
Meskipun begitu, dari hasil pemeriksaan terhadap tersangka, Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Auliansyah Lubis menceritakan, robot trading Fahrenheit memang dikelola oleh PT FSP Akademia Pro. Hendry Susanto diketahui menjabat sebagai direktur di perusahaan tersebut.
Auliyansah membeberkan, mulanya para anggota dijanjikan keuntungan hingga 80 persen ketika mereka melakukan deposit senilai 50.000 dollar AS. Dari keuntungan 80 persen tersebut, dana anggota dipotong 20 persen untuk aplikasi robot trading tersebut.
Ia juga bilang, ada anggota yang dijanjikan profit 30 persen sebulan dan profit sehari sebesar 1 persen. Namun, di awal investasi para anggota diharuskan membeli robot trading sebesar 10 persen dari nominal dana investasi yang disetor.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.