Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

3 Strategi Kunci Co-Branding ala ShopeePay

Kompas.com - 23/03/2022, 19:39 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

Baca juga: Menjawab Kebutuhan Konsumen Lewat Ajang Programmer

KOMPAS.com – Tak dapat dipungkiri, strategi co-branding atau kolaborasi antar-brand bisa menjadi salah satu pilihan tepat bagi bisnis yang hendak melebarkan sayapnya.

Pasalnya, strategi tersebut disebut mampu mendorong bisnis dalam beberapa aspek. Mulai dari menghasilkan ide yang segar serta unik, memperluas jangkauan pasar, hingga meningkatkan brand awareness atau kesadaran merek di mata masyarakat.

Meski demikian, diperlukan perencanaan yang matang dan komprehensif. Hal ini mencakup berbagai aspek bisnis agar tujuan dari co-branding dapat tercapai dengan efektif.

Sebagai dukungan nyata, ShopeePay melalui ShopeePay Talk kembali hadir mengusung tema "Kolaborasi Hasilkan Kreasi" untuk membagikan pandangan terkait perumusan strategi kolaborasi yang ideal.

Baca juga: Cara Transfer Uang di ShopeePay ke Rekening Bank Tanpa Biaya Admin

Kali ini ShopeePay Talk menggandeng para narasumber dari berbagai latar belakang berbeda, yaitu Co-Founder Kopi Soe Sylvia, CEO dan Co-Founder Dear Me Beauty Nikita Wiradiputri, serta Founder dan CEO Haloka Group sekaligus brand enthusiast Stephanie Regina.

Ketiga narasumber tersebut akan membagikan kisah seru sekaligus tiga kunci dalam menjalankan strategi kolaborasi dengan brand lain yang dapat melahirkan berbagai produk unik yang segar.

Penasaran seperti apa kisah dan kiat dari para narasumber? Dilansir dari rilis ShopeePay, berikut tiga kunci yang harus diperhatikan oleh pebisnis saat ingin melakukan strategi co-branding.

Baca juga: Konsisten Dorong Sektor Pariwisata, BRI Raih 3 Penghargaan di Ajang Co-Branding Award 2021

1. Pilih mitra kolaborasi yang sejalan

Sebelum mengusung strategi kolaborasi, pebisnis harus mengidentifikasi calon mitra kolaborasi terlebih dahulu. Pastikan mitra yang diplih memiliki nilai dan tujuan serupa dengan brand atau merek yang diusung.

Sebab, nilai dan tujuan yang serupa bisa menjadi landasan hubungan kolaborasi yang kuat. Dengan begitu, kedua brand dapat menyamakan ekspektasi antara satu sama lain.

Tak hanya ekspektasi, kedua brand juga bisa saling fokus untuk memberikan pengalaman terbaik kepada konsumen sesuai dengan nilai-nilai yang mereka junjung.

Co-Founder Kopi Soe, Sylvia mengatakan, pihaknya selama ini berupaya untuk senantiasa hadir sebagai brand dengan citra lokal yang kental.

Baca juga: Daftar Lengkap Brand Internasional yang Ditarik dari Rusia, dari McDonalds sampai FIFA

“Berangkat dari situ, kolaborasi yang kami lakukan cenderung melibatkan partner atau mitra dengan value atau nilai yang serupa. Meski kami datang dari latar belakang dan industri yang berbeda,” ucapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (23/1/2022).

Pemilihan mitra kolaborasi yang tepat, lanjut Sylvia, memudahkan Kopi Soe dalam menyusun strategi co-branding dan memperhitungkan dampak dari kolaborasi itu sendiri.

Sebelum menghimpun informasi tersebut, ia mengungkapkan, pihaknya akan melakukan riset dan observasi yang komprehensif. Riset ini menyangkut tren, demografis konsumen, hingga nilai dan karakter yang dibawakan oleh calon partner.

“Hal tersebut membuat kami mampu menjalankan kolaborasi yang apik namun tetap fleksibel dari segi proses kreatif,” imbuh Sylvia.

Baca juga: Ingin Hasilkan Cuan? Mahasiswa, Yuk Coba 6 Ide Bisnis Kreatif Ini

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com