Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pupuk Kaltim Catat Rekor Baru, Laba Tembus Rp 6,17 Triliun Sepanjang 2021

Kompas.com - 24/03/2022, 13:30 WIB
Fika Nurul Ulya,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Produsen pupuk urea dan amoniak, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) mencatatkan laba (audited) sebesar Rp 6,17 triliun sepanjang tahun 2021. Laba ini meningkat 3 kali lipat dari target laba tahun 2021.

Direktur Utama PT Pupuk Kaltim, Rahmad Pribadi mengatakan, capaian laba tersebut adalah yang tertinggi sepanjang sejarah perusahaan berdiri. Perolehan laba tidak lepas dari peluang yang diambil perseroan selama pandemi Covid-19.

"Tahun 2021 sudah diaudit, kami mencapai profit Rp 6,17 triliun, tiga kali lipat dari target sebelumnya. Pupuk Kaltim mampu keluar dari Covid-19 dan bisa memanfaatkan peluang maka laba 2021 menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah Pupuk Kaltim," ucap Rahmad dalam konferensi pers paparan kinerja secara virtual, Kamis (24/3/2022).

Baca juga: Pupuk Kaltim Gandeng Kepolisian dan Kejaksaan untuk Berantas Mafia Pupuk

Rahmad menuturkan, laba ditopang oleh kinerja produksi dan penjualan pupuk. Tercatat kinerja produksi mencapai 6,72 juta ton atau meningkat 104 persen dari target tahun 2021. Produksi pupuk mendominasi sekitar 3,56 juta ton, diikuti oleh amoniak 2,94 juta ton, dan NPL 217.000 ton.

Sementara itu, penjualan sepanjang tahun 2021 tembus 4,58 juta ton atau 99 persen dari target. Pupuk menjadi komoditas yang paling banyak terjual, yakni 3,49 juta ton. Kemudian, diikuti oleh amoniak 855.000 dan NPK 231.000.

"Kembali lagi tanpa penanganan Covid-19 yang luar biasa, teman-teman di pabrik tidak bisa mengejar target produksi ini. Kalau untuk penjualan sekitar 4,6 juta ton dan ini hampir sama dengan yang ditargetkan sebelumnya," ucap Rahmad.

Baca juga: Pupuk Kaltim Targetkan Program Makmur Cakup 60.000 Hektar Lahan di 2022

Rahmad menjelaskan, kinclongnya kinerja perseroan juga tidak lepas dari beragam terobosan di tahun 2021, salah satunya digitalisasi. Lewat digitalisasi, kata Rahmad, PTK dinobatkan oleh pemerintah sebagai industri yang menjadi acuan bagi yang ingin menerapkan 4.0 di industrinya.

Ke depan, perusahaan bakal bertransformasi menjadi lebih besar untuk mencapai target pertumbuhan di tahun 2022. Setidaknya, ada 3 strategi jangka panjang yang disebutnya sebagai strategi pertumbuhan.

Baca juga: Produksi Pupuk Kaltim Lampaui Target di Tahun 2021

Ketiganya yakni efisiensi energi dan optimalisasi infrastruktur untuk keunggulan rantai pasok, diversifikasi dengan mengembangkan bisnis di sektor hilirisasi petrokimia dan gas alam serta energi terbarukan, dan menjangkau pasar dengan peningkatan kapasitas domestik dan ekspansi di pasar global.

"Tidak hanya efisiensi di sektor produksi, tapi di seluruh rantai pasok termasuk pengamanan suplai bahan baku, shipping out capacity, dan seterusnya," beber dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Whats New
Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Whats New
Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com