Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Faktor yang Memengaruhi Jumlah Uang Beredar di Indonesia

Kompas.com - 24/03/2022, 15:46 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mencatat, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Februari 2022 tumbuh positif.

Berdasarkan catatan BI, posisi M2 pada Februari 2022 tercatat sebesar Rp 7.672,4 triliun atau tumbuh 12,5 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, pertumbuhan tersebut tetap kuat dibandingkan dengan pertumbuhan pada Januari 2022 sebesar 12,8 persen yoy.

"Berdasarkan faktor yang memengaruhinya, perkembangan M2 pada Februari 2022 sejalan dengan berlanjutnya akselerasi penyaluran kredit di tengah perlambatan ekspansi keuangan pemerintah pusat dan aktiva luar negeri bersih," ucap dia dalam laporan uang beredar, Kamis (24/3/2022).

Baca juga: Terus Bertambah, Berapa Jumlah Uang Beredar di Indonesia?

Ia menambahkan, penyaluran kredit tumbuh sebesar 5,9 persen secara tahunan menjadi Rp 5.741,5 triliun. Jumlahnya meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 5,4 persen yoy.

"Hal tersebut sejalan dengan akselerasi pertumbuhan kredit yang terjadi pada korporasi maupun konsumtif atau perorangan," imbuh dia.

Ia memerinci, kredit pada korporasi meningkat dari 5,4 persen pada Januari 2022 menjadi 5,9 persen pada Februari 2022. Sedangkan, kredit konsumtif tumbuh dari 6,9 persen pada Januari 2022 jadi 7,3 persen yoy pada Februari 2022.

Sementara itu, ekspansi keuangan pemerintah yang tercermin dari tagihan bersih kepada pemerintah pusat tumbuh sebesar 42,7 persen yoy. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan bulan Januari 2022 sebesar 48,1 persen yoy.

Baca juga: Distribusikan Minyak Goreng, Pengusaha Ritel Kerahkan 47.000 Gerai Modern

"Hal tersebut disebabkan oleh perlambatan tagihan sistem moneter kepada pemerintah pusat berupa kepemilikan surat berharga negara," ungkap dia.

Di sisi lain, aktiva luar negeri bersih tumbuh 1,4 persen secara tahunan. Jumlah ini melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tumbuh 1,8 persen yoy.

"Itu sejalan dengan perkembangan cadangan devisa dan penguatan rupiah terhadap valuta asing," kata dia.

Baca juga: Dorong Pemanfaatan Bank Wakaf Mikro, Maruf Amin: Supaya Pengusaha Jangan Kecil Terus

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Di COP 28 Dubai, Bos MedcoEnergi Ungkap Mulai Nonaktifkan Bisnis Batu Bara

Di COP 28 Dubai, Bos MedcoEnergi Ungkap Mulai Nonaktifkan Bisnis Batu Bara

Whats New
Intip Gaji Pensiunan Polisi, dari Tamtama sampai Purnawirawan Jenderal

Intip Gaji Pensiunan Polisi, dari Tamtama sampai Purnawirawan Jenderal

Work Smart
Rayakan HUT Pertama Komunitas GGC, Alumni Utarakan Manfaat Praktikkan NLP dalam Berbisnis

Rayakan HUT Pertama Komunitas GGC, Alumni Utarakan Manfaat Praktikkan NLP dalam Berbisnis

Whats New
BI Jajaki Perluasan Penggunaan QRIS di Jepang hingga Arab Saudi

BI Jajaki Perluasan Penggunaan QRIS di Jepang hingga Arab Saudi

Whats New
Di Mana Sri Mulyani Menyimpan Semua Uang APBN?

Di Mana Sri Mulyani Menyimpan Semua Uang APBN?

Whats New
Mengenal Timor, Mobil Nasional Tommy Soeharto yang Tersangkut BLBI

Mengenal Timor, Mobil Nasional Tommy Soeharto yang Tersangkut BLBI

Whats New
BSI Dapat Lisensi Operasional di Dubai, Erick Thohir: Perkuat Bisnis di Timur Tengah

BSI Dapat Lisensi Operasional di Dubai, Erick Thohir: Perkuat Bisnis di Timur Tengah

Whats New
Gubernur BI Sebut QRIS Bawa Indonesia Selamat dari Krisis

Gubernur BI Sebut QRIS Bawa Indonesia Selamat dari Krisis

Whats New
Rayakan Ulang Tahun, TOTO Indonesia Komitmen pada Penyelesaian Problem Sanitasi Tanah Air

Rayakan Ulang Tahun, TOTO Indonesia Komitmen pada Penyelesaian Problem Sanitasi Tanah Air

Whats New
Sambil Terisak, Menteri Basuki Minta Tukin Pegawainya Naik Jadi 100 Persen

Sambil Terisak, Menteri Basuki Minta Tukin Pegawainya Naik Jadi 100 Persen

Whats New
Kondisi Politik dan Moneter Global Akan Pengaruhi Ekonomi Indonesia 2024

Kondisi Politik dan Moneter Global Akan Pengaruhi Ekonomi Indonesia 2024

Whats New
Mercer Marsh Benefits: Peningkatan Kesejahteraan Karyawan dan Keberlangsungan Bisnis Bisa Berjalan Beriringan

Mercer Marsh Benefits: Peningkatan Kesejahteraan Karyawan dan Keberlangsungan Bisnis Bisa Berjalan Beriringan

BrandzView
Soal Transformasi Digital Sektor Jasa Keuangan, Bos OJK: Berkah atau Kutukan?

Soal Transformasi Digital Sektor Jasa Keuangan, Bos OJK: Berkah atau Kutukan?

Whats New
Human Plus Institute Gelar Indonesia Business Summit 2023

Human Plus Institute Gelar Indonesia Business Summit 2023

Whats New
TikTok Shop Bakal Gabung ke GoTo, Anggota Komisi VI Ingatkan Perlindungan Data Konsumen

TikTok Shop Bakal Gabung ke GoTo, Anggota Komisi VI Ingatkan Perlindungan Data Konsumen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com