Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih Hemat Pakai Motor Listrik atau Motor BBM? Ini Hitungan Pemerintah

Kompas.com - 24/03/2022, 18:52 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah tengah gencar melakukan transisi dari penggunaan energi fosil ke energi baru terbarukan (EBT). Salah satunya dilakukan melalui penggunaan motor listrik.

Kementerian ESDM pun memiliki target konversi 1.000 motor listrik di tahun ini, melanjutkan program konversi 100 motor listrik yang dilaksanakan pada tahun lalu.

Menurut Menteri ESDM Arifin Tasrif, penggunaan motor listrik tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga lebih hemat ketimbang motor yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM).

Baca juga: KKP Pastikan Stok dan Harga Ikan Aman Saat Ramadhan dan Idul Fitri

Ia menjelaskan motor berbahan BBM setidaknya membutuhkan biaya mengisi bensin Rp 12.000 untuk melakukan perjalanan maksimal 30 kilometer, atau butuh biaya Rp 24.000 untuk bisa melakukan perjalanan hingga 60 kilometer.

"Tapi kalau menggunakan motor listrik, hanya keluar Rp 6.000-Rp 7.000 untuk jarak tempuh 30 kilometer atau Rp 12.000-Rp 14.000 untuk jarak tempuh hingga 60 kilometer," kata Arifin dalam dalam konferensi pers Energy Transitions Working Group (ETWG) G20, Kamis (24/3/2022).

Dia mengatakan, perhitungan tersebut berdasarkan hasil dari uji coba yang dilakukan Kementerian ESDM. Oleh sebab itu, Arifin berharap penggunaan motor listrik bisa semakin meluas di kalangan masyarakat.

"Ini baru diuji coba, dan melihat harganya yang murah, mudah-mudahan ini bisa massal," imbuhnya.

Baca juga: Luhut Mengaku Pernah Dikritik Pemerintah AS, Ini Penyebabnya

Ia menilai, dalam menjalankan transisi energi memang harus dibuat program yang menunjukkan penggunaan energi terbarukan memberikan manfaat, bukan menjadi beban. Seperti pada motor listrik yang memiliki dampak positif kepada masyarakat, sehingga programnya perlu disusun secara masif.

Selain ramah lingkungan dan ongkos yang lebih murah, motor listrik juga dinilai dapat mendorong industri dalam negeri yang bergerak di sektor tersebut semakin berkembang. Mulai dari industri baterai kendaraan listrik hingga sistem transmisi otomotifnya.

"Hal ini akan menumbuhkembangkan industri-industri pendukunganya, seperti perbateraian atau transmisi motornya. Semua ini juga bisa dikerjakan dengan melibatkan UKM-UKM kita," pungkas Arifin.

Baca juga: Sri Mulyani: Dikiranya Pajak Kita Hanya untuk Bangun Jalan Tol Saja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com